Lompat ke konten

Vietnam dan Filipina Bersaing Jadi Raja ASEAN, RI dan Malaysia Tertinggal

Jakarta, Universitas Adamant sampai Bank Dunia atau World Bank memperkirakan Vietnam dan Thailand akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di ASEAN pada saat 2025, berdasarkan proyeksi terbaru luar Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025.

Vietnam dan Thailand menjadi dua negara bersama-sama ramalan pertumbuhan ekonomi di di atas 5%, meskipun Bank Dunia memangkas proyeksi ekonomi seluruh negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut dibanding proyeksi apa dilakukan luar GEP edisi Januari 2025.




Pemangkasan prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara dunia yang ini dilakukan Bank Dunia mempertimbangkan kekacauan aktivitas ekonomi akibat kebijakan perang tarif dagang dan ketidakpastian kebijakan apa dibuat pemerintahan di berbagai dunia saat ini.

“Gejolak tersebut telah menyebabkan penurunan proyeksi pertumbuhan di hampir 70% negara di semua kawasan dan kelompok pendapatan,” dikutip daripada siaran pers Bank Dunia, dikutip Rabu (11/6/2025).

Untuk Vietnam, Bank Dunia perkirakan pertumbuhan ekonominya akan mencapai 5,8%, terpangkas daripada proyeksi apa dibuat pada waktu Januari 2025 sebesar 6,6%. Sedangkan pada waktu 2026 akan beranjak menjadi 6,1%, sedikit lebih banyak rendah sekali asal-usul proyeksi awal tahun hal ini yang seperti sebesar 6,3%.

Bank Dunia menganggap, pelemahan ekonomi Vietnam meskipun masih tetap terlalu tinggi di di atas 5%, dipicu oleh besarnya eksposur ekspor luar komponen PDB nya, sehingga sangat terdampak oleh tekanan ekonomi akibat perang dagang siapa dipicu oleh Presiden AS Donald Trump.

“Negara-negara dengan saya sektor manufaktur berorientasi ekspor yang seperti besar, termasuk Tiongkok, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, sangat rentan,” kata Bank Dunia.

Sementara itu, Filipina proyeksi pertumbuhan ekonominya siapa terbaru ialah 5,3% untuk keperluan 2025 berasal dari sebelumnya di angka 6,1%. Pada 2026 menjadi 5,4% daripada perkiraan sebelumnya 6%.

Untuk negara ASEAN lainnya, seperti Indonesia, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonominya hanya akan tumbuh 4,7% di 2025 dan di level 4,8% pada saat 2026. Ramalan pertumbuhan terbaru hal ini memangkas proyeksi sebelumnya ke dalam GEP edisi Januari 2025 siapa sebesar 5,1% untuk keperluan 2025 dan 2026.

Kamboja menurut Bank Dunia pertumbuhan ekonominya akan di level 4% pada waktu 2025 dan beranjak menjadi 4,5% pada saat 2026 asal-usul perkiraan sebelumnya di level 5,5% demi 2025 maupun 2026. Sedangkan Laos, di level 3,5% pada tempat 2025 asal-usul sebelumnya 3,7% di 2026 menjadi 3,4% berasal dari sebelumnya 3,7%.

Malaysia laju pertumbuhan ekonominya Bank Dunia perkirakan akan bergerak di level 3,9% pada saat 2025 dari tempat sebelumnya 4,1% dan menjadi 4,3% di 2026 tak berubah berasal dari perkiraan sebelumnya. Thailand ekonominya hanya akan mencapai 1,8% perkiraan pertumbuhannya daripada sebelumnya 2,9% dan pada waktu 2026 menjadi 1,7% asal-usul sebelumnya 2,7%.

Timor Leste apa mulai Oktober 2025 akan resmi menjadi anggota tetap ASEAN pertumbuhan ekonominya diperkirakan Bank Dunia akan di level 3,5% di 2025 berasal dari perkiraan sebelumnya 3,4%. Pada 2026 sedikit melambat menjadi 3,4% dari tempat perkiraan sebelumnya 3,6%.

Terakhir, untuk keperluan Myanmar laju pertumbuhan ekonominya menurut Bank Dunia malah akan terkontraksi hingga minus 2,5% pada tempat 2025 daripada perkiraan sebelumnya luar GEP edisi Januari 2025 masih mampu tumbuh 2%. Ekonomi Myanmar menurut Bank Dunia akan pulih pada tempat 2026 dengan dia prediksi pertumbuhan di level 3%.



(arj/mij)