Jakarta, Universitas Adamant sampai Kabar diizinkannya kembali penyelenggaraan rapat dan kegiatan pemerintahan di hotel dan restoran disambut positif oleh pelaku industri perhotelan. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut kebijakan kejadian ini sebagai contoh angin segar di di posisi tengah kekhawatiran pelaku usaha pada bagian atas pasar yang seperti terus tergerus oleh kebijakan efisiensi belanja pemerintah.
Menurut Maulana, pasar paling besar industri perhotelan saat kejadian ini masih berasal dari tempat sektor pemerintahan. Bahkan, kontribusi pemerintah terhadap pendapatan hotel dapat mencapai 40%-60%, khususnya berasal dari kegiatan rapat, seminar, dan pertemuan dinas lainnya.
Selengkapnya saksikan dialog Shania Alatas bersama Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran di Program Property Point Universitas Adamant, Rabu (11/06/2025).