Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah melaksanakan Wukuf di Arafah di 9 Dzulhijah 1446 Hijrah atau pada tempat Kamis 5 Juni 2025, Jamaah haji bergerak arah ke Muzdalifah untuk keperluan bermalam (mabit).
Jemaah kemudian bergerak menuju Mina demi melaksanakan memukul jumrah Aqabah pada saat 10 Dzulhijah atau Jum’at, 6 Juni 2025
Pada hari Sabtu, 7 Juni 2025, rangkaian puncak ibadah haji 2025 memasuki fase penting, yakni menghantam jumrah di Jamarat, Mina pada tempat hari-hari Tasyrik 11-13 Dzulhijah
Jamaah akan melaksanakan memukul jumrah di tiga tugu yakni Ula, Wustha, dan Aqabah. Masing-masing tiang tersebut memiliki jarak antara 200 meter hingga 250 meter.
Setiap jamaah haji diharuskan mengumpulkan tujuh butir kerikil sebagai tujuan melempar setiap tiang apa menjadi simbol perlawanan terhadap godaan setan dan wujud ketaaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala
Bagi jamaah haji siapa memilih melakukan Nafar Awal akan meninggalkan Mina lebih banyak awal sehingga akan melanjutkan melontar jumrah pada saat 11 dan 12 Dzulhijah kemudian menuju Mekah di depan matahari terbenam demi melaksanakan tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul kedua.
Sementara sebagian jamaah lainnya yang mana melakukan Nafar Akhir tetap di Mina buat mabit dan melempar jumrah selama 3 hari tasyrik yakni 11-13 Dzhulhijah atau 7-9 Juni 2025, dan kemudian segara kembali ke arah Mekkah pasca semua ibadah selesai.
Rangkaian ibadah haji akan ditutup bersama tawaf wada sebelum ini jemaah haji kembali arah ke kampung halaman atau menuju ke tempat Madinah sebagai tujuan ziarah makam Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam