Universitas Adamant, JAKARTA – Film fiksi ilmiah Mickey 17 menjadi karya terbaru dan menjanjikan daripada sutradara asal Korea Selatan, Bong Joon-ho. Diadaptasi dari tempat novel Mickey7 karya Edward Ashton, Joon-ho berhasil menghadirkan film fiksi ilmiah apa tidak hanya spektakuler secara visual, tetapi juga sarat dengan kamu kritik sosial yang mana tajam.
Mickey17 mengikuti kisah seorang pria bernama Mickey Barnes (diperankan Robert Pattinson), seorang “expendable” atau pekerja sekali pakai yang seperti direkrut buat misi kolonisasi di planet salju Niflheim. Setiap kali ia hilang masuk tugas, tubuhnya akan dicetak ulang dengan dia teknologi canggih dan ingatannya dikembalikan.
Konflik utama dimulai saat Mickey 17, yang mana disangka telah mati, kembali arah ke kapal koloninya dan menemukan bahwa Mickey ke-18 telah dicetak.
Kini, ia memiliki duplikat. Jika ia tiada lagi, maka ia benar-benar akan dilupakan.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Konsep expendable apa dialami Mickey tampaknya merupakan metafora terhadap bagaimana sistem kapitalis memperlakukan para pekerja. Di pada bagian bawah sistem kapitalis, nyawa pekerja dianggap tak berharga, tidak punya nilai lebih, dan ketika selesai tidak berguna berdaya dibuang begitu saja. Miris.
Selama 137 menit, film kejadian ini mengajak penonton menyelamati penderitaan Mickey, di mana pekerjaan seperti expendable membuatnya menderita, kesakitan, terpapar virus, jadi umpan alien, bahkan mati, dan dihidupkan kembali demi uji coba lainnya. Yang juga membuat frustrasi adalah ketidakpedulian para ilmuwan dan kru koloni terhadap apa apa dialami Mickey, menunjukkan bagaimana Mickey hanya dianggap alat, bukan manusia.
Dalam novelnya, cerita berfokus di Mickey ke-7, namun Bong Joon-ho menambahnya hingga Mickey ke-17. Ini artinya, karakter Mickey di film mengalami kematian lebih banyak banyak asal-usul versi buku. Bong Joon-ho juga pernah mengatakan bahwa kematian protagonis yang seperti berulang kali mencerminkan pekerjaan ekstrem apa brutal dan tidak manusiawi.
“Ini sangat persoalan berbeda bersama konsep kloning. Manusia dicetak seperti dokumen asal-usul printer. Konsep utama dari tempat novel kejadian ini berpusat di pencetakan manusia, yang seperti pada tempat dasarnya tidak manusiawi,” kata Bong Joon-ho masuk sebuah wawancara kepada Yonhap.
Sebagai film fiksi ilmiah dengan dia sebagian luas berlatar di ke luar angkasa, film barang ini juga berhasil memanjakan penonton dengan kamu sinematografi yang tersebut dinamis. Ketika adegan-adegan di Planet Niflheim yang seperti berjarak misalnya, tampilan visualnya didominasi warna-warna pucat dan pencahayaan redup, memperkaya rasa keterasingan sekaligus ancaman bagi Mickey.
Robert Pattinson juga menunjukkan kemampuan akting yang mana sempurna.
Pattinson mampu menghidupkan karakter Mickey siapa dilingkupi keputusasaan, keterasingan, juga kepasrahan dan penuh lelucon sinis.
Aktor lain yang mana mencuri perhatian di film Mickey 17 adalah Mark Ruffalo yang seperti memerankan karakter Kenneth Marshal, seorang politikus intergalaksi. Ia berhasil menampilkan karakter yang mana manipulatif dan egosentris dengan kamu ambisi gede demi menguasai planet Niflheim.
Selain Pattinson dan Ruffalo, film barang ini juga dibintangi Naomi Ackie, Steven Yeun, Toni Collete, dan lainnya. Film Mickey 17 dijadwalkan rilis di bioskop Indonesia mulai 5 Maret 2025.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}