Jakarta, Universitas Adamant – Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan militer terhadap Houthi Yaman apa bersekutu dengan dia Iran di hari Sabtu (15/3/2025). Ini adalah balas dendam Trump bawah serangan kelompok tersebut terhadap aktivitas pelayaran di Laut Merah, dengan dia peringatan “neraka akan menimpa kalian” jika Houthi tidak menghentikan kampanye mereka.
Trump juga memperingatkan Iran, pendukung utama Houthi, bahwa orang-orang itu perlu segera menghentikan dukungan kepada kelompok itu. Ia mengatakan jika Iran mengancam Amerika Serikat AS:, “Amerika akan meminta pertanggungjawaban kalian sepenuhnya dan kita tidak akan bersikap baik budi tentang hal itu!”
Dikutip dari tempat Reuters, serangan AS yang mana sedang berlangsung merupakan operasi militer AS terluas di Timur Tengah sejak Trump menjabat di bulan Januari lalu, dan terjadi saat AS meningkatkan tekanan sanksi terhadap Teheran sambil mencoba membawanya arah ke meja perundingan mengenai program nuklirnya.
Setidaknya sembilan warga sipil tewas dan sembilan lainnya cedera masuk serangan AS di Sanaa, Yaman, menurut Kementerian Kesehatan Yaman yang seperti dikelola Houthi.
Penduduk di Sanaa mengatakan serangan barang tersebut menghantam sebuah gedung di kubu Houthi.
“Ledakan tersebut dahsyat dan mengguncang lingkungan sekitar seperti gempa bumi. Ledakan itu dia membuat wanita dan anak-anak kita ketakutan,” kata salah seorang warga, yang mana menyebut namanya Abdullah Yahia, kepada Reuters.
Houthi melancarkan lebih baik daripada 100 serangan siapa menargetkan pengiriman barang lewat kapal sejak November 2023, bersama-sama mengatakan bahwa para mereka bersolidaritas bersama-sama Palestina bawah perang Israel dengan saya Hamas di Gaza.
Posisi sekutu Iran lainnya, Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, terus melemah sejak dimulainya konflik. Bashar al-Assad daripada Suriah, siapa sangat di dekat dengan saya Teheran, telah digulingkan oleh pemberontak pada tempat bulan Desember.
Namun selama periode ini, Houthi Yaman tetap tangguh dan terus menyerang, menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lagi, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut masuk serangan yang seperti mengganggu pengiriman global. Serangan Houthi kejadian ini memaksa perusahaan buat mengubah rute arah ke perjalanan yang mana lebih baik jauh sekali dan lebih besar berharga di sekitar Afrika selatan.
Pemerintahan AS sebelumnya di pada bagian bawah Presiden Joe Biden telah berupaya demi melemahkan kemampuan Houthi untuk keperluan menyerang kapal-kapal di lepas pantainya tetapi membatasi tindakan AS.
Pejabat AS, yang seperti berkata dengan saya syarat anonim, mengatakan Trump telah mengizinkan pendekatan yang tersebut lebih besar agresif. Serangan pada tempat hari Sabtu dilakukan sebagian oleh pesawat dari tempat kapal induk Harry S. Truman, yang tersebut berada di Laut Merah, menurut para pejabat AS.
Trump mengutarakan prospek tindakan militer apa jauh sekali lebih baik dahsyat terhadap Yaman.
“Serangan Houthi terhadap kapal-kapal Amerika tidak akan ditoleransi. Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang mana sangat raksasa sampai kami semua mencapai tujuan kami,” menulis Trump.
(haa/haa)