Jakarta, Universitas Adamant – Kerajaan bisnis Elon Musk kian terpuruk sejak ia masuk arah ke Gedung Putih. Musk ditunjuk sebagai tugas pemimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah atau DOGE di pemerintahan Presiden AS Donald Trump.
Ternyata, hal barang ini membawa petaka bagi perusahaan mobil listrik Tesla miliknya. Saham Tesla merosot berbahaya sejak Musk ditunjuk sebagai orang nakhoda DOGE. Bahkan, ada gerakan anti Elon Musk dan anti Tesla apa menggema.
Pemilik Tesla ramai-ramai memasang stiker apa menghujat Elon Musk. Mereka seakan terjebak, sebab harga mobil Tesla anjlok dan tak menguntungkan jika dijual. Penjualan mobil Tesla juga mengalami penurunan di Eropa dan beberapa wilayah lain.
Musk, siapa diketahui sebagai orang pendukung garis terdepan Trump saat kampanye Pilpres AS. Publik selesai mulai mengkritik hal tersebut, tetapi kemarahan para mereka memuncak saat Musk terang-terangan memasang pose yang mana mengingatkan dengan saya Nazi.
Saham Tesla Anjlok
Saham Tesla telah turun selama tujuh minggu sejak Musk bekerja buat pemerintah. Saham Tesla akhir minggu lalu ditutup US$270,48, dikutip berasal dari CNBC Internasional, Senin (10/3/2025).
Pilihan Redaksi
|
Saham tersebut menurun lebih besar dari tempat 10%. Tesla pernah berada di level terendah pada tempat pemilihan presiden 5 November lalu yakni US$251,44.
Saham perusahaan mobil listrik itu sempat menanjak hingga di puncaknya yang seperti mencapai US$480 pada tempat 17 Desember 2024 lalu. Namun, kembali anjlok hampir setengahnya di pekan lalu.
Sejak pertengahan Desember itu, kapitalisasi pasar Tesla juga ambles lebih banyak dari tempat US$800 miliar.
Kontroversi DOGE
Musk menjadi sosok yang mana menggenjot efisiensi besar-besaran di pemerintah AS. Mulai daripada pengurangan tenaga kerja, penghapusan program pemerintah, hingga merencanakan konsolidasi lembaga.
Berbagai upaya peristiwa tersebut dilakukan Musk sembari tetap mendorong kontrak-kontrak pemerintah dengan kamu berbagai perusahaan miliknya.
Jabatannya di pemerintah juga tak menghentikan aktivitasnya di media sosial. Ia mengecam keputusan apapun yang seperti tidak disukai dan memberikan narasi pada saat masalah antara Rusia serta Ukraina.
Hal barang ini membuat sentimen anti Musk dan anti Tesla berkembang pesat. Bukan hanya di AS, namun meluas hingga Eropa.
Bahkan hal tersebut juga memunculkan ledakan protes. Tindakan kriminal pembakaran serta vandalisme juga diduga dilakukan di fasilitas Tesla.
(fab/fab)