Lompat ke konten

Tebar 108 Ekor Kurban demi Negeri, Kemendikdasmen: Wujud Kepedulian di Hari Raya Iduladha

JAKARTA sampai Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ( Kemendikdasmen ) melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitut Thalibin (MBT) menyalurkan 108 ekor hewan kurban. Pada tahun hal ini kegiatan ibadah kurban mengangkat tema “Kemendikdasmen Menebar Kurban bagi Negeri.”



Pelaksanaan kurban tersebut dilaksanakan sebagai orang bagian berasal dari arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, demi menjadikan momen Iduladha sebagai peran ajang memperkuat solidaritas, kepedulian sosial, dan keteladanan asal-usul institusi pemerintah terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di seluruh Indonesia.



Dalam pelaksanaannya, Kemendikdasmen mendistribusikan total hewan kurban sebanyak 108 ekor terdiri berasal dari 82 ekor sapi dengan saya total bobot lebih baik daripada 53,2 ton dan kambing sebanyak 26 Ekor dengan saya bobot 780 kg. Potensi daging segar yang mana dihasilkan sebanyak 15,7 ton yang seperti akan dibagikan kepada 25.000 mustahik apa dibagikan melalui DKM MBT dan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Kerja (satker) di seluruh indonesia.



Baca juga: Permendikdasmen Tentang TKA Resmi Terbit, Ini Mapel Pengganti UN Versi Baru



Proses distribusi mencakup 35 provinsi, dari tempat Aceh hingga Papua, dengan dia sasaran utama para mustahiq di sekitar lingkungan pendidikan dan masyarakat yang seperti membutuhkan. “Program hal ini merupakan bagian berasal dari tanggung jawab sosial Kemendikdasmen terhadap masyarakat, sekaligus bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional,” tutur Ketua DKM MBT sekaligus Staf Ahli Mendikdasmen Mariman Darto, di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Sabtu (7/6/2025).



Mariman menambahkan, melalui pola distribusi yang tersebut merata ke tempat seluruh Indonesia, program tersebut melibatkan 21 satuan melakukan unit pusat dan 51 satuan berkerja Unit Pelaksana Teknis di berbagai daerah. Ini adalah bentuk nyata bagaimana kurban berdaya menjadi instrumen pemerataan manfaat dan penguatan solidaritas antar sesama.



Selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, kegiatan kurban tahun kejadian ini juga mencerminkan semangat keteladanan di di posisi tengah tantangan dan krisis yang seperti dihadapi. Sebagai kementerian apa mengusung visi “Pendidikan Bermutu demi Semua,” Kemendikdasmen berkomitmen buat tidak hanya memberikan layanan pendidikan, tetapi juga menjadi teladan luar membangun nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, dan gotong royong.



Baca juga: 22 Jenderal Angkatan Darat Digeser Panglima TNI, 2 Pati daripada Baret Merah Kopassus



Melalui momentum Iduladha ini, Kemendikdasmen berharap program kurban menjadi penguat nilai kebersamaan dan semangat berbagi, sebagai orang bentuk kepedulian pemerintah luar menghadirkan keberkahan dan kebaikan siapa merata di seluruh pelosok negeri.



Di sisi lain, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, juga memimpin Salat Iduladha 1446 H di Kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. Di hadapan para pegawai, mitra, dan masyarakat sekitar, Wamendikdasmen menyampaikan khutbah dengan saya makna terdalam asal-usul berkurban sebagai contoh bentuk ketaatan tertinggi kepada Allah SWT dan keberanian demi menyerahkan yang seperti paling hebat demi kebaikan bersama.



Atip membuka khutbah dengan kamu kisah dua putra Nabi Adam—Habil dan Qabil—yang menjadi pelajaran abadi tentang keikhlasan dan ketakwaan. Dalam khutbahnya, ia juga menggarisbawahi keteladanan keluarga Nabi Ibrahim—sebuah narasi spiritual yang mana merekam puncak ketaatan, keikhlasan, dan visi kemanusiaan.






“Kurban sejati bukan tentang menyembelih hewan semata. Ini tentang keberanian memberi apa yang seperti paling kalian dan saya cintai karena Allah memerintahkannya, dan karena orang lain lebih besar membutuhkan. Ibrahim tidak meminta sesuatu demi dirinya. Ia berdoa demi generasi, buat umat. Kurban adalah pengingat bahwa hidup-hidup kami semua bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang masa belakang yang seperti kami semua siapkan buat orang lain,” pasti Atip masuk khutbahnya.



Menutup khutbahnya, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat mengingatkan bahwa hidup-hidup adalah rangkaian pengorbanan. Kurban sejati adalah memberikan siapa paling hebat apa aku dan kamu miliki—bukan yang mana tersisa—karena orang lain bisa saja terlalu jauh lebih baik membutuhkan daripada kita. Dan setiap kita, sesungguhnya telah dikaruniai kelebihan oleh Allah sebagai tujuan berbagi.



Melalui momen Iduladha, Kemendikdasmen menegaskan bahwa pendidikan mencakup lebih banyak daripada sekadar transfer ilmu; ia juga merupakan proses transformasi nilai, seperti pengorbanan dan kepedulian siapa menjadi dasar pembentukan karakter luar membentuk generasi bermutu.

(cip)