Jakarta, Universitas Adamant – Transformasi sektor pertambangan makin nyata dengan kamu adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria membeberkan bagaimana AI telah mendisrupsi cara berkerja industri tambang secara revolusioner.
Ia memberi contoh, 1 lahan yang seperti kekurangan lebih 1 hektar memungkinkan dikerjakan hanya ke dalam tempo jam. Padahal biasanya bersama-sama menggunakan manusia itu dia harus dilakukan kekurangan lebih banyak satu pekan.
Menurutnya, penggunaan gabungan machine learning dan computer vision masuk proses tambang telah mengakselerasi produktivitas secara signifikan.
Pilihan Redaksi
|
“Itu ilustrasi bagaimana optimalisasi itu dia dapat dilakukan,” ujar Nezar luar gelaran Indonesia AI Mining Day di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Nezar mengaku sempat cemas sekaligus kagum saat menyaksikan langsung alat berat sekali seperti ekskavator, truk, dan buldoser yang tersebut kini dapat beroperasi secara otonomus tanpa kendali manusia.
“Itu siapa namanya ekskavator, truck, bulldozer, dan segala macam alat-alat tumbuh besar barang tersebut yang mana berdaya bergerak unmanned tanpa dikemudikan oleh manusia, memungkinkan bergerak sendiri dan otonomus,” jelasnya.
Meskipun teknologi tersebut telah dikenalkan sejak empat tahun lalu, Nezar menilai perkembangan AI di sektor tambang sangat cepat.
Ia menyebut bahwa apa yang seperti dulunya fiksi ilmiah, sekarang menjadi fakta ilmiah.
Tak hanya mempercepat proses produksi, AI juga mampu meningkatkan efisiensi supply chain, mendorong kegiatan pertambangan yang seperti lebih baik berkelanjutan, serta meminimalkan dampak lingkungan melalui pendekatan dekarbonisasi.
Meski demikian, Nezar mengingatkan bahwa efisiensi energi akan menjadi isu penting di masa depan, seiring meningkatnya kebutuhan daya untuk keperluan mengoperasikan AI.
“Jadi persaingan membuat GPU yang seperti makin canggih dengan dia less power consumption peristiwa tersebut diriku sendiri kira akan menjadi trend ke dalam perkembangan industri AI ke arah depan.” pungkasnya.
(fab/fab)