Lompat ke konten

Startup Perikanan Aruna PHK Pegawai, Bilang Akses Modal Sedang Ketat

Jakarta, Universitas Adamant – Perusahaan startup perikanan, Aruna, mengumumkan pemutusan hubungan berkerja (PHK) demi keberlangsungan perusahaan.

Kabar PHK di Aruna diumumkan oleh CEO Aruna Farid Naufal Aslam di website resmi perusahaan. DealStreet Asia sebelumnya mengabarkan jumlah pegawai apa terdampak PHK di Aruna mencapai 40 persen dari tempat jumlah pegawai.

Farid menyatakan ekosistem startup kini sedang menghadapi tantangan yang seperti signifikan, terutama di sektor pertanian. Tantangan yang ini berpengaruh ke arah persepsi investor pada bagian atas perusahaan yang seperti bergerak di bidang agritech dan mempersulit di atas akses permodalan daripada investor.



“Ini berpengaruh ke tempat persepsi investor dan memperketat akses hingga modal di seluruh industri, termasuk perusahaan yang tersebut terus beroperasi bersama transparan dan bertanggung jawab,” katanya, Senin (3/3/2025).




Farid mengaku bahwa keputusan Aruna untuk mengurang jumlah pegawai adalah bagian daripada upaya untuk keperluan mempertahankan keberlanjutan bisnis. 

“Aruna, seperti banyak perusahaan lain di lanskap perekonomian saat ini, harus mengambil keputusan terus-menerus untuk keperluan menyesuaikan jumlah tenaga tugas sebagai orang bagian dari tempat restrukturisasi buat memastikan keberlanjutan perusahaan ke dalam jangka panjang,” katanya.

Farid memastikan Aruna tetap berkomitmen pada bagian atas transparansi dan praktik bisnis yang mana bertanggung jawab di di posisi tengah penyesuaian organisasi bersama fokus pada saat peningkatan produktivitas.

Aruna didirikan oleh Farid bersama Indraka Fadhlillah dan Utari Octavianty pada 2016. Pendanaan terakhir apa mengizinkan Aruna adalah pendanaan Seri A senilai US$ 35 juta yang tersebut dipimpin oleh Prosus Ventures dan East Ventures. Pada 2023, Aruna dikabarkan nyaris menutup pendanaan senilai US$ 60 juta yang seperti urung terlaksana di saat-saat terakhir.

Industri agritech di Indonesia kini sedang menjadi sorotan di belakang kabar tidak sedap di eFishery. Pendiri eFishery dituduh melakukan upaya pemalsuan laporan keuangan dan dikabarkan dilaporkan oleh investor arah ke pihak berwajib. Sebelumnya, Tanihub Group mengakhiri operasinya pasca divisi fintech Tanifund terlilit kredit macet sehingga izinnya dicabut oleh OJK.



(dem/dem)

Laguna bet