Lompat ke konten

Starlink Bawa Petaka Baru, Raksasa Opsel Nomor 1 Jadi Korban

Jakarta, Universitas Adamant – Starlink milik Elon Musk telah menandatangani kesepakatan bersama-sama perusahaan telekomunikasi nomor 2 di India, Airtel, buat menghadirkan layanan internet berbasis satelit ke tempat negara dengan saya populasi terbanyak di dunia.

Hal kejadian ini makin memperketat persaingan dengan saya perusahaan telekomunikasi nomor 1 di India, Reliance Jio. Raksasa tersebut adalah milik orang terkaya di India dan Asia, Mukesh Ambani.






Kesepakatan antara Starlink dan Airtel memungkinkan raksasa internet satelit AS tersebut memanfaatkan jaringan toko ritel Airtel guna mendistribusikan perangkatnya ke tempat seluruh India.

Starlink juga makin gampang memperoleh persetujuan pemerintah demi memulai operasi di negara tersebut.

Airtel mengatakan pada tempat pekan hal ini bahwa kedua perusahaan akan mempertimbangkan buat menggunakan infrastruktur jaringan masing-masing guna meningkatkan jangkauan, tetapi tidak memberikan perincian lebih besar lanjut. Airtel juga akan menjajaki kemungkinan sebagai tujuan menawarkan layanan Starlink kepada bisnisnya dan pelanggan lainnya.

Pengumuman Starlink muncul beberapa minggu di belakang Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan dia Elon Musk di Washington. Mereka membahas berbagai isu, termasuk ruang angkasa, mobilitas, teknologi, dan inovasi.

Starlink sendiri habis sekian lama berniat sebagai tujuan mengekspansi layanannya arah ke India. Namun, upaya Starlink terhambat oleh perlawanan dari tempat Jio Reliance.

Baru-baru kejadian ini Starlink dan Musk secara publik berselisih bersama-sama Reliance Jio, mengenai bagaimana India harus memberikan spektrum untuk keperluan layanan satelit.

Reliance telah mendesak pelelangan, tetapi pemerintah India berpihak pada saat Musk, yang tersebut menginginkannya dialokasikan secara administratif, sejalan dengan kamu tren global. Analis mengatakan pelelangan, yang mana membutuhkan lebih besar banyak investasi, kemungkinan akan menghalangi pesaing asing dan mempertahankan dominasi Reliance Jio.

Ambani khawatir bahwa perusahaan telekomunikasinya, yang seperti telah menghabiskan US$19 miliar (Rp312 triliun) luar pelelangan gelombang udara, berisiko kehilangan pelanggan pita lebar menuju Starlink dan bahkan berpotensi kehilangan klien data dan suara di kemudian hari.

Airtel memiliki perjanjian distribusi sebanding dengan dia grup satelit global Eutelsat, di mana entitas induknya memiliki saham. OneWeb milik Eutelsat dan Reliance Jio telah memperoleh persetujuan dari tempat regulator antariksa India sebagai tujuan meluncurkan layanan pita lebar satelit komersial di negara tersebut.



(fab/fab)