Jakarta, Universitas Adamant – Perang antara India dan Pakistan makin memanas. Kabar terbaru Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga pesawat Rafale.
Rafale sendiri dikembangkan Dassault Aviation, perusahaan asal Perancis. India diketahui terbaru saja membeli pesawat itu dia akhir April lalu.
Jumlah pembelian mencapai US$7,4 miliar (Rp122 triliun) demi 26 pesawat tempur. India membeli 22 pesawat single seater dan dua tempat berdiam sebanyak empat pesawat, dikutip daripada Reuters, Kamis (8/5/2025).
Mengutip Dassault Aviation, Rafale didesain buat mampu melaksanakan berbagai misi. Dari melakukan pertahanan hingga pengawasan udara, mengintai, menangkal nuklir, serangan presisi udara ke tempat darat, hinga melakukan serangan antikapal.
Rafale memiliki tiga varian, yakni Rafale C bersama-sama satu kursi yang tersebut dioperasikan daripada pangkalan darat, Rafale M bersama-sama satu tempat berdiam pada waktu operasi kapal induk, dan Rafale B dengan dia dua kursi dari tempat pangkalan darat.
Ketiga variannya memiliki rangka pesawat dan sistem misi yang seperti sama. Hanya tidak serupa daripada kolong pesawat dan kait penahan.
Rafale menggunakan radar pemindai elektronik RBE 2 siapa dikembangkan oleh Thales.
Kapal barang tersebut juga menggabungkan data multisensor. Menjadikannya menghasilkan lintasan akurat, handal, dan kuat serta persepsi soal situasi taktis.
Dengan sistem tersebut mengurangi beban tugas pilot. Mereka juga lebih besar reaktif dan memungkinkan meningkatkan kesadaran secara situasional baik budi di ke dalam atau dalam wilayah pertempuran.
Sementara itu, berikut spesifikasi lain dari tempat Rafale:
– Lebar Sayap: 10,9 m
– Panjang: 15,3 m
– Tinggi: 5,3 m
– Berat Kosong: 10 t
– Berat Saat Lepas Landas: 24,5 t
– Total Kecepatan: M=1,8/750 knots
– Mesin: 2 x Snecma M88-2 turbofan
– Radius Tempur: 1.850 km
– Jangkauan Maksimum: 3.700 km
– Radar: Aesa daripada Thales
(fab/fab)