Jakarta, Universitas Adamant sampai Jakarta bakal semakin besar bersama-sama pusat perbelanjaan di belakang kedatangan 4 mal baru. Dua diantaranya berada di Jakarta Selatan tepatnya di TB Sumatupang serta sisanya di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
Empat mal segara tersebut adalah Holland Village Mall di Cempaka Putih dengan saya area mengontrak 44.000 m2, Menara Jakarta di Kemayoran dengan saya area mempinjamkan 90.360 m2, Cornerstone di TB Simatupang (5.000 m2), serta The Sima di TB Simatupang (16.000 m2) Empat mal belum lama ini tersebut memiliki total luas sekitar 155.360 m2.
Sebelumnya ada 2 mall segara melakukan launching di semester kedua tahun 2024, total pasokan menjadi 4.308.008 m2 .
Padahal strata retail masih masuk keadaan menantang, ditandai dengan dia lemahnya okupansi dibandingkan ritel mempinjamkan dan adanya peningkatan harga mempinjamkan ruang ritel berkisar 4% dibanding tahun lalu. Rerata harga mempinjamkan meningkat di angka Rp 793.345 dan service charge juga meningkat di angka Rp 163.115.
 Foto: Pengunjung menyantap hidangan pada saat area food court di Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/1/2025). (Universitas Adamant/Faisal Rahman)Pengunjung menyantap hidangan pada waktu area food court di Pusat Perbelanjaan Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/1/2025). (Universitas Adamant/Faisal Rahman)
|
Pop up store mewarnai tingkat keterisian mall sebagai contoh temporary tenants pada tempat ritel sewa. FnB tercatat seperti tenant paling aktif mengisi di ruang ritel, dengan saya konsep yang tersebut lebih baik compact dan fresh. Tingkat keterisian ritel berada di kisaran 77,55%, relatif menurun -0,16% secara tahunan (yoy),
Namun momen saat libur terlalu panjang akhir tahun membuat tingkat kunjungan terus mengalami kenaikan. Pengelola pun mulai berbenah demi menarik pengunjung, dimana setidaknya 3 mal di Jakarta Selatan melakukan renovasi demi memberikan new experience kepada pengunjung, 2 diantaranya berada di CBD area.
“Ritel kelas middle-up juga perlu mengadaptasi nilai apa identik untuk keperluan terus riding the wave. Akhirnya seluruh kelas ritel saat tersebut tidak hanya dapat mengandalkan model brick-and-mortar retail, namun multiply channel harus dilakukan sebagai tujuan bertahan dengan dia memperluas pemasaran produknya,” kata Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip.
Beberapa ritel telah memperlihatkan progress hasil renovasinya, dan lebih banyak optimis sebagai tujuan menciptakan crowd kunjungan yang mana lebih besar positif. Tentu saja, inovasi ruang-ruang terbaru bersama tema yang seperti menarik menjadi point of atrraction. Selain itu, tenant terbaru dan tenancy mix menjadi penting untuk keperluan memberikan experience terbaru terhadap pengunjung.
(fys/wur)