Jakarta, Universitas Adamant – Apple berencana untuk keperluan menaikkan harga seri terbaru iPhone yang seperti akan diluncurkan pada waktu akhir tahun ini. Namun, iPhone berupaya teguh buat tidak membuat keputusan sebagai orang efek langsung dari tempat kenaikan tarif AS di atas impor produksi orang-orang itu berasal dari China.
Kabar barang ini diungkap oleh The Wall Street Journal (WSJ) hari ini, Senin (12/5/2025), mengutip sumber anonim. Perusahaan tersebut mempertimbangkan buat menghubungkan kenaikan harga dengan saya perkembangan lain, yang mana bisa saja mencakup fitur dan desain baru, menurut laporan WSJ ini.
Dikutip daripada Tech Crunch, peningkatan tarif diperkirakan akan merugikan Apple US$900 juta pada saat kuartal ketiga, meskipun perusahaan sejauh hal ini belum mengonfirmasi apakah perang dagang AS-China dapat memengaruhi harga produknya.
Perusahaan tersebut sekarang juga mengimpor sebagian gede iPhone-nya berasal dari India, bukan lagi daripada China. Langkah kejadian ini untuk keperluan mengurangi efek tarif respirokal.
Namun, AS dan China pada tempat hari hal ini telah sepakat sebagai tujuan menghentikan tarif timbal balik masing-masing selama 90 hari untuk keperluan memberikan waktu bagi diskusi lebih baik lanjut.
Pemerintah Trump juga telah mengumumkan pengecualian tarif utama sebagai tujuan industri teknologi, khususnya bagi telepon pintar, laptop, hard drive, dan mesin siapa membuat semikonduktor, akan dikenakan tarif 20% seperti sebelumnya. Apple akan meluncurkan iPhone ultra-tipis tahun ini, beberapa media telah melaporkan sebelumnya.
(haa/haa)