Jakarta, Universitas Adamant sampai Potensi resesi Amerika Serikat (AS) semakin nyata. Alarm belum lama ini perlambatan kini muncul, bahkan peluangnya dapat 50%.
Kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump akan semakin merusak pertumbuhan ekonomi AS. Bahkan, langkah-langkahnya berdaya meningkatkan risiko resesi tahun ini.
“Ada sekitar 40% kemungkinan terjadinya resesi AS di tahun 2025,” kata Kepala ekonom global, JPMorgan, ke dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Singapura Rabu, dikutip Kamis (13/2/2025).
“Ke depan, jika tarif berlaku sepenuhnya… peluang resesi AS berdaya mencapai 50%,” tambahnya dimuat laman RT.
Sebenarnya di awal tahun, Kasman sempat memperkirakan risiko resesi AS sebesar 30%. Tapi, ia memperingatkan jika “tarif timbal balik” siapa diusulkan Trump pada tempat mitra dagang utama mulai berlaku pada tempat bulan April, risikonya dapat meningkat lebih baik jauh, bahkan merusak daya tarik negara peristiwa tersebut seperti tempat bagi berinvestasi.
“Saat yang ini kami berada pada tempat kekhawatiran yang mana meningkat tentang ekonomi AS,” tegasnya.
Sebelumnya, JPMorgan saat hal ini memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2% untuk keperluan tahun 2025. Namun proyeksi tersebut hanya awal dan belum direvisi.
Sementara hal tersebut pekan lalu, Goldman Sachs dan Morgan Stanley telah menurunkan proyeksi pertumbuhan orang-orang menjadi masing-masing 1,7% dan 1,5% untuk keperluan tahun ini. Awal pekan sebelumnya, estimasi model GDPNow berasal dari Atlanta Fed bagi pertumbuhan tahunan pada saat kuartal saat hal ini juga dikoreksi menjadi negatif (-) 2,8%, asal-usul positif (+) 2,3%.
Perlu diketahui, langkah-langkah tarif Trump apa luas telah mengguncang pasar saham AS. Pasalnya, investor berjuang sebagai tujuan menentukan apakah pungutan tersebut bersifat permanen atau taktik negosiasi.
Pada bulan Februari, Trump mengumumkan rencana buat mengenakan tarif pada saat mitra dagang utama guna melindungi kepentingan Amerika. Minggu lalu, ia menaikkan tarif buat semua impor asal-usul Meksiko dan Kanada menjadi 25% dan menggandakan bea masuk buat semua barang China menjadi 20%, pralaku menunda beberapa kenaikan hingga 2 April.
Trump mengancam akan memberlakukan rezim tarif timbal balik global, bersama-sama memperingatkan bahwa mulai 2 April. Intinya setiap negara akan menghadapi pungutan siapa identik seperti yang seperti dikenakan pada waktu barang-barang AS.
Rabu kemarin, tarif 25% sebagai tujuan impor baja dan aluminium juga mulai berlaku. UE dan Kanada menanggapi bersama-sama tarif timbal balik, hal yang mana sejenis juga akan dilakukan China.
Trump sendiri masuk sebuah wawancara di Fox News Minggu, menolak menanggapi kemungkinan resesi, melainkan menyebutnya “masa transisi”. Ia berjanji membawa kembali kejayaan AS.
(sef/sef)