Lompat ke konten

Semakin Banyak Digunakan Orang, AI Semakin Meningkatamp;nbsp;

JAKARTA – Penelitian terbaru dari tempat Accenture menemukan saat tersebut memasuki era segara digitalisasi yakni sintetis intelligent (AI) terus berkembang dan menggerakkan tingkat otonomi yang seperti lebih besar terlalu tinggi di seluruh lingkup organisasi. Perkembangan yang ini menempatkan kepercayaan terhadap kinerja sebagai tugas tolok ukur terpenting apa dibutuhkan organisasi agar AI dapat memenuhi potensinya. Accenture Technology Vision 2025 mengeksplorasi bagaimana masa belakang dibentuk oleh otonomi yang tersebut didukung oleh AI. 


1. Penyebaran AI


Laporan menyebutkan, penyebaran AI di berbagai sektor dan masyarakat bersama laju apa lebih banyak cepat sekali daripada teknologi sebelumnya. Hal tersebut membuat 65% eksekutif di Indonesia menyakini bahwa perlunya urgensi belum lama ini bagi penciptaan ulang dan kegiatan perancangan, pembangunan, dan operasi sistem teknologi. 


Penelitian tersebut juga memprediksi AI akan semakin berperan sebagai contoh mitra pengembangan teknologi, brand ambassador pribadi, menjalankan robot, dan menumbuhkan simbiosis terbaru dengan kamu manusia untuk keperluan memberikan hasil terbaik. 


“Technology Vision ke-25 saudara-saudaraku memberikan para pemimpin gambaran tentang apa siapa akan terjadi di masa belakang ketika AI terus belajar, bertindak secara otonom, bersama-sama dan di atas nama manusia, serta mendorong berbagai bisnis dan masyarakat siapa menggunakannya hingga luar cara-cara terbaru yang tersebut menarik untuk keperluan terus melakukan inovasi,” ucap  Country Managing Director, Accenture Indonesia, Jayant Bhargava, di Jakarta, Kamis (27/2/2025). 


Namun, ia melanjutkan, sebagai tujuan mendapatkan manfaat AI, hanya akan dapat dilakukan jika para pemimpin mengambil kesempatan sebagai tujuan menanamkan dan membangun kepercayaan pada waktu kinerja dan manfaatnya secara sistematis sehingga bisnis dan orang-orang dapat memanfaatkan berbagai potensi keluar biasa berasal dari AI. 


2. Kepercayaan terhadap AI


Kepercayaan masyarakat terhadap AI—di ke luar aspek teknis apa pun, bahwa AI dapat bekerja bersama ramah dan sesuai harapan—sangat penting agar AI dapat memberikan dampak siapa luas dan positif seperti siapa diantisipasi. 


Hal barang ini berarti sistem digital dan model AI lebih besar akurat, dapat diprediksi, konsisten, dan dapat dilacak, di samping penggunaan AI yang mana bertanggung jawab. 


Sebagian raksasa (58%) eksekutif di Indonesia menyakini bahwa manfaat AI yang mana sesungguhnya hanya akan dapat dicapai jika dibangun di di atas fondasi kepercayaan, dan sebanyak 76% menerima bahwa pendekatan berbasis kepercayaan terhadap teknologi harus berkembang secara paralel dengan saya strategi teknologi lainnya. 


Accenture Technology Vision 2025 mengeksplorasi potensi dampak berasal dari AI generatif yang mana merambat di berbagai dimensi, termasuk pengembangan teknologi, pengalaman pelanggan, dunia fisik, dan tenaga kerja. 


Ketika model fondasi telah berhasil melewati batasan natural language, hal tersebut memulai pergeseran siapa akan selamanya mengubah dasar-dasar pengembangan perangkat lunak dan ekosistem. Saat ini, asisten pengkodean AI generatif telah meningkatkan peran developer menjadi insinyur sistem, mempercepat demokratisasi kode dan digitalisasi bisnis. 


Perusahaan berlomba buat menjadikan AI sebagai contoh titik kontak terbaru bersama pelanggan, tetapi berbagai brand hanya akan dapat mencapai diferensiasi jika fokus yang mana sejenis diterapkan di pengalaman AI. 


 



Meskipun 68% eksekutif di Indonesia khawatir LLM dan chatbot dapat memberikan suara yang seperti serupa kepada setiap brand, 75% menyepakati bahwa brand dapat mengatasi masalah tersebut bersama-sama secara proaktif membangun pengalaman AI yang seperti dipersonifikasikan. Brand juga dapat menyuntikkan elemen-elemen siapa berbeda, seperti budaya, nilai, dan suara, menuju masuk melalui otak digitalnya. 


Sebanyak 80% eksekutif mempercayai bahwa robot yang tersebut berkolaborasi dengan saya manusia dan terus mempelajari dari tempat interaksi tersebut akan meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi antara manusia dan robot. 


3. Semakin Banyak Digunakan Orang, AI Makin Meningkat


Manusia dan AI mendefinisikan hubungan mutualisme, di mana semakin banyak orang menggunakan AI, semakin AI meningkat, dan semakin banyak orang yang tersebut mau menggunakannya. Tidak seperti otomatisasi konvensional, yang mana hanya memberikan manfaat sekali pakai, era segara AI hal ini dapat meningkatkan dan memajukan keterampilannya dari tempat waktu menuju waktu, sehingga meningkatkan nilainya bagi individu siapa menggunakannya dan organisasi secara keseluruhan. 


Prioritas utama (80%) bagi para pemimpin global adalah memastikan hubungan yang mana positif antara manusia dan AI—sehingga tidak tergelincir oleh ketakutan akan otomatisasi—dimulai dengan dia mengomunikasikan strategi dan melibatkan karyawan arah ke ke dalam prosesnya.


Selain itu, organisasi memiliki kesempatan buat membekali setiap karyawan bersama-sama sahabat digital apa berbakat, yang tersebut akan memungkinkan para mereka untuk keperluan memanfaatkan keterampilan terbaru dan mengembangkan penggunaan alat AI generatif. Pada gilirannya, organisasi juga akan mendapatkan manfaatnya, karena individu yang seperti akrab dengan saya AI generatif ditemukan lima kali lebih baik kemungkinan bagi memiliki persepsi positif terhadap teknologi tersebut. 


“Untuk memanfaatkan potensi AI secara bertanggung jawab, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memprioritaskan kepercayaan, transparansi, kontrol pengawasan yang mana ketat, dan pelatihan yang tersebut strategis,” katanya.


Hal hal ini termasuk menetapkan tata kelola apa jelas, memantau akses data, dan memastikan proses pengambilan keputusan yang mana bertanggung jawab. Berinvestasi ke dalam meningkatkan keterampilan tenaga melakukan serta membina budaya kolaborasi antara manusia dan AI, sangatlah penting sebagai tujuan memastikan bahwa implementasi AI selaras bersama-sama tujuan bisnis dan juga dapat memberdayakan karyawan. 


“Dengan demikian, bisnis di Indonesia dapat menavigasi kompleksitas adopsi AI dan menciptakan perpaduan yang mana harmonis antara kemampuan manusia dan mesin bagi meraih potensi AI apa lebih besar gede serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tutur Jayant.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Laguna bet