TOKYO sampai Baru-baru yang ini di Tokyo, sebuah robot yang digerakkan oleh AI mencondongkan tubuhnya hingga di atas seorang pria yang seperti berbaring telentang dan bersama santun meletakkan tangannya di lututnya dan tangan lainnya di bahunya, lalu menggulingkannya ke tempat samping. Ini merupakan sebuah manuver yang tersebut digunakan demi mengganti popok atau mencegah luka baring pada saat orang tua.
1. Robot AI Bakal Jadi Perawat Lansia di Jepang
Robot humanoid seberat 150 kg (330 pon) yang mana digerakkan oleh kecerdasan buatan apa disebut AIREC adalah prototipe “pengasuh” masa pada bagian depan demi populasi Jepang siapa menua bersama paling cepat dan kekurangan kronis pekerja perawatan lanjut usia.
“Mengingat masyarakat kami semua yang tersebut menua sangat maju dan kelahiran yang mana menurun, anda dan saya akan membutuhkan dukungan robot demi perawatan medis dan lansia, dan ke dalam kehidupan kami semua sehari-hari,” kata Shigeki Sugano, profesor Universitas Waseda siapa memimpin penelitian AIREC dengan saya pendanaan pemerintah, melansir Reuters, Sabtu (1/3/2025).
Jepang adalah negara dengan saya masyarakat menua paling maju di dunia dengan kamu angka kelahiran yang mana menurun, populasi usia tugas siapa menyusut, dan kebijakan imigrasi apa ketat.
Generasi “baby boomer”, kelompok yang tersebut menonjol akibat lonjakan kelahiran anak pascaperang dari tempat tahun 1947 hingga 1949, semuanya berusia setidaknya 75 tahun pada waktu akhir tahun 2024. Ini memperburuk kekurangan pekerja untuk keperluan merawat lanjut usia.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Jepang, jumlah bayi siapa lahir pada saat tahun 2024 turun selama sembilan tahun berturut-turut, sebesar 5% ke tempat rekor terendah 720.988.
2. Krisis Perawat
Sementara itu, sektor keperawatan sedang berjuang sebagai tujuan mengisi pekerjaan.
Hanya ada satu pelamar sebagai tujuan setiap 4,25 pekerjaan yang tersebut tersedia pada waktu bulan Desember. Menurut data pemerintah, hal ini terlalu jauh lebih banyak jelek daripada rasio pekerjaan-pelamar negara secara keseluruhan sebesar 1,22.
Karena pemerintah mencari bantuan keluar negeri demi mengisi kesenjangan tersebut, jumlah pekerja asing di sektor tersebut telah tumbuh selama bertahun-tahun. Namun, hanya sekitar 57.000 pada tempat tahun 2023, atau tidak setinggi berasal dari 3% daripada keseluruhan tenaga berkerja di bidang tersebut.
“Kita hampir tidak mampu bertahan dan luar 10, 15 tahun, situasinya akan sangat suram,” kata Takashi Miyamoto, seorang direktur di Zenkoukai, operator fasilitas perawatan lansia.
“Teknologi adalah peluang paling sempurna anda dan saya sebagai tujuan mencegahnya.”
3. Penggunaan Teknologi Keperawatan
Zenkoukai telah secara aktif merangkul teknologi baru, tetapi penggunaan robot sejauh yang ini terbatas. Di satu fasilitas di Tokyo, robot seukuran boneka bermata serangga membantu seorang pekerja perawatan dengan kamu menyanyikan lagu-lagu pop dan memandu penghuni luar latihan peregangan sederhana. Sementara pengasuh manusia sibuk mengurus tugas-tugas mendesak lainnya.
Salah satu penggunaan teknologi perawatan keperawatan yang mana paling praktis saat barang ini adalah sebagai orang sensor tidur yang seperti ditempatkan di atas kasur penghuni buat memantau kondisi tidur mereka, sehingga mengurangi manusia yang seperti berkeliling di malam hari.
Meskipun robot humanoid seperti Optimus milik Tesla sedang dikembangkan sebagai tujuan masa pada bagian depan yang mana lebih besar dekat, Sugano mengatakan, robot apa dapat berinteraksi secara fisik bersama-sama manusia dengan kamu tanpa gangguan memerlukan presisi dan kecerdasan tingkat lanjut.
“Robot humanoid di tengah dikembangkan di seluruh dunia. Namun, robot tersebut jarang bersentuhan langsung dengan kamu manusia. Robot kejadian ini hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau beberapa tugas di lantai pabrik,” kata Sugano, apa juga menjabat sebagai orang presiden Masyarakat Robotika Jepang.
“Begitu manusia mulai berperan, isu-isu seperti keselamatan dan cara mengoordinasikan gerakan robot bersama-sama gerakan masing-masing individu pun muncul.”
Robot AIREC buatan Sugano mampu membantu seseorang sebagai tujuan berduduk atau mengenakan kaus kaki, memasak telur orak-arik, melipat cucian, dan beberapa tugas bermanfaat lainnya di sekitar rumah.
Namun, Sugano tidak memperkirakan AIREC akan mempersiapkan digunakan ke dalam fasilitas perawatan dan medis hingga sekitar tahun 2030 dan dengan saya harga yang tersebut memuaskan mahal, tidak kekurangan berasal dari 10 juta yen ($67.000) pada tempat awalnya.
Takaki Ito, seorang pekerja perawatan di fasilitas Zenkoukai, optimis dengan saya masa pada bagian depan robot perawat.
“Jika aku dan kamu memiliki robot siapa dilengkapi AI apa dapat memahami kondisi kehidupan dan sifat pribadi setiap penerima perawatan, barangkali ada masa pada bagian depan bagi para mereka sebagai tujuan secara langsung memberikan perawatan keperawatan,” katanya.
“Namun, ane tidak yakin robot dapat memahami segala hal tentang perawatan keperawatan. Robot dan manusia apa bekerja sejenis buat meningkatkan perawatan keperawatan adalah masa pada bagian depan yang mana gua harapkan.”
(Erha Aprili Ramadhoni)