Jakarta, Universitas Adamant – Malaysia mengucurkan dana US$ 250 juta (Rp 4 triliun) untuk perusahaan perancang chip ARM demi membangun industri chip luar negeri.
Reuters melaporkan bahwa dana Rp 4 triliun dikucurkan secara bertahap oleh Malaysia masuk 10 tahun ke tempat pada bagian depan sebagai tujuan membeli desain dan teknologi chip untuk keperluan perusahaan manufaktur di negeri jiran. Transaksi tersebut termasuk penguasaan hak di atas karya intelektual (HAKI) berasal dari ARM, termasuk tujuh menuliskan jernih desain chip milik ARM.
ARM juga akan melatih 10.000 insinyur Malaysia masuk hal teknologi dan proses industri semikonduktor.
Gebrakan barang ini adalah bagian dari tempat ambisi Malaysia bagi menjadi hub manufaktur chip ke dalam satu dekade menuju depan. Awal tahun ini, Malaysia mengumumkan rencana demi memproduksi GPU di ke dalam negeri sebagai tujuan memenuhi kebutuhan data center AI.
Kerja tunggal kejadian ini juga dipamerkan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di akun Instagramnya. Ia menyatakan bahwa inisiatif melakukan tunggal Malaysia dengan dia ARM akan melahirkan mikrochip “Made by Malaysia.”
Pilihan Redaksi
|
“Lewat inisiatif ini, Malaysia akan menyaksikan kelahiran chip Made by Malaysia, pencapaian yang seperti mencerminkan kemampuan dan inovasi anak bangsa luar bidang teknologi tingkat tinggi. Tidak hanya lompatan ke arah depan, tetapi bukti negara aku dan kamu memungkinkan berdiri berdampingan dengan kamu negara superpower di bidang industri semikonduktor,” kata Anwar.
Pemerintah Malaysia tahun lalu juga telah menganggarkan US$ 5,3 miliar ke dalam bentuk dukungan finansial dan dana pelatihan 60.00 insinyur luar skema Strategi Semikonduktor Nasional (NSS). NSS berisi rencana pengembangan infrastruktur, rantai pasok chip, dan menarik klien global.
Malaysia telah menjadi lokasi industri chip sejak 50 tahun lalu. TrendForce melaporkan bahwa Malaysia menguasai 13 persen daripada kebutuhan layanan pengujian, perakitan, dan pengemasan chip global.
Intel mendirikan pabrik pertama orang-orang itu di ke luar AS di Malaysia pada saat 1972. Pada 2021, Intel mengumumkan investasi senilai US$ 7 miliar bagi mendirikan pabrik pengujian dan perakitan di Malaysia serta membangun fasilitas pengemasan chip 3D.
Perusahaan chip global lain yang tersebut memiliki fasilitas produksi di Penang adalah GlobalFoundries dan Neways, produsen peralatn produks chip. Google, Microsoft, dan Nvidia juga telah mengumumkan investasi miliar dolar di Malaysia sejak 2023 bagi pembangunan data center dan proyek komputasi awan.
(dem/dem)