Universitas Adamant, SURABAYA — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen provinsinya sebagai tujuan mensinergikan program Nawa Bhakti Satya bersama Astacita guna mendukung pembangunan daerah.
“Sebetulnya kejadian ini saling berbagi, tidak ada yang tersebut lebih, hanya kemungkinan ada yang seperti lebih besar duluan, lebih besar berpengalaman. Ini saling melengkapi, dan aku dan kamu mau keunggulan kompetitif serta komparatif daripada masing-masing daerah berdaya tereksplorasi dengan dia baik,” ujarnya selesai menuntaskan rangkaian agenda Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, seperti keterangan menerima di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, retret menjadi momentum penting bagi kepala daerah demi mengintegrasikan pola memikirkan secara sistemik dan programatik luar pemerintahan.
“Itu tidak mudah, perlu konsolidasi pemikiran serta program agar sistem pemerintahan dari tempat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota tetap selaras,” katanya.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Khofifah menyoroti perlunya perincian lebih besar lanjut terhadap beberapa poin ke dalam Asta Cita, khususnya Asta Cita kedua yang tersebut berkaitan dengan saya ketahanan pangan, energi, dan air.
“Ketahanan pangan memungkinkan dipetakan secara lebih baik detail dan tidak harus merujuk pada saat satu komoditas. Potensi lokal masing-masing daerah berdaya dikembangkan, seperti palawija, ayam pedaging dan petelur, serta daging sapi,” tuturnya.
Ia menambahkan Jawa Timur mensetting menjadi mentor bagi daerah lain luar pengembangan sektor peternakan.
“Di Singosari, Malang, terdapat Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian yang tersebut menjadi faktor tingginya populasi sapi di Jawa Timur. Ekosistemnya selesai terbangun dengan saya baik, dan aku dan teman-teman mempersiapkan menjadi mentor agar swasembada daging memungkinkan tercapai,” ucapnya.
Selain itu, Astacita keempat apa menyoroti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masuk pendidikan, kesehatan, serta sains dan teknologi juga menjadi perhatian.
Begitu pula bersama-sama Astacita keenam terkait pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan penurunan kemiskinan.
“Tentu jika memungkinkan dibuat lebih baik detail, akan lebih besar memudahkan sinergi program di tingkat nasional, regional, maupun lokal,” tambahnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya inovasi luar pembiayaan pembangunan atau innovative financing bagi kepala daerah, terutama masuk menindaklanjuti Instruksi Presiden terkait efisiensi anggaran.
“Inovasi pembiayaan harus dilakukan bersama-sama mempertimbangkan berbagai kemungkinan apa dapat mengoptimalkan efisiensi tanpa mengganggu capaian target indikator kinerja utama (IKU),” katanya.
Ia pun memandang Retret Kepala Daerah sebagai tugas ajang silaturahmi strategis apa melibatkan banyak pemimpin daerah dengan saya berbagai agenda penting.
“Saya sendiri harus melakukan penjadwalan ulang dengan kamu DPRD Jawa Timur terkait penyampaian visi-misi karena adanya serah mengakui jabatan di kabupaten/kota yang tersebut harus dilakukan maksimal 14 hari berkerja di belakang pelantikan,” ujarnya.
Menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah, Khofifah mengimbau masyarakat buat menjaga stabilitas harga pangan bersama-sama tidak melakukan pembelian berlebih atau panic buying.
“Para pedagang juga diriku harapkan tidak melakukan penimbunan agar harga tetap stabil,” katanya.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}