Universitas Adamant, BANDUNG – Indonesia memastikan akan mengirimkan perwakilan bagi menyertai armada global menembus Gaza. Sebanyak delapan kapal dan puluhan relawan akan berangkat bersama konvoi 44 negara tersebut.
Rencana hal tersebut disepakati berbagai lembaga ke dalam konsolidasi di Bandung, Rabu ini. Sebanyak delapan kapal Indonesia disiapkan sebagai tujuan menyertai flotilla internasional tersebut. ‘Alhamdulillah Indonesia dan Malaysia termasuk penyumbang kapal terbanyak,” ujar Ketua Indonesia Global Peace Convoy, Muhammad Husein Gaza di Bandung.
Sementara jumlah relawan yang tersebut sejauh hal ini bakal berangkat mencapai 20 orang. Mereka akan menyertai armada siapa berangkat asal-usul berbagai pelabuhan. Diantaranya daripada Spanyol, Italia, Yunani, dan Tunisia.
Pergerakan relawan Indonesia dijadwalkan pada tempat 4 September dari tempat Tunisia. Dari situ, kapal diperkirakan akan tiba di perairan Gaza pada tempat 13 September. Dua upaya sebelumnya apa dilakukan Freedom Flotilla kandas di perairan yang ini saat kapal orang-orang dibajak pasukan penjajahan Israel.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Relawan daripada Indonesia bakal terdiri dari tempat aktivis, paramedis, hingga jurnalis. Bantuan kemanusiaan juga akan dibawa kapal-kapal tersebut.
Sebelumnnya, acara pelepasan (flag off) misi Sumud Nusantara digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (24/8/2025). Delegasi asal-usul berbagai negara Asia, termasuk Indonesia hadir ke dalam seremoni yang ini sebagai peran bagian daripada konvoi kemanusiaan menuju Gaza.
Sumud Nusantara merupakan koalisi masyarakat sipil daripada Malaysia, Indonesia, Thailand, Sri Lanka, Pakistan, Maladewa, dan sejumlah negara lain. Koalisi tersebut berkontribusi ke dalam Global Sumud Flotilla, apa akan menurunkan 72 kapal asal-usul 44 negara bagi menembus blokade Israel pada bagian atas Gaza. Dari jumlah itu, Sumud Nusantara mengirimkan 20 kapal.
Delegasi Indonesia tergabung luar Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) yang tersebut diikuti sejumlah lembaga, seperti INH, Masjid Nusantara, Relawan Nusantara, Rumah Zakat, Kitabisa, Spirit of Aqsha, Zakatin Gaza, Adara, Sharing Happiness dan Rumah Wakaf.
Ustadz Bachtiar Nasir, perwakilan Indonesia, menegaskan misi tersebut bukan hanya soal melawan blokade Israel. Ia menambahkan bahwa perjalanan tersebut adalah melangkah menuju jihad siapa sejati, dengan dia hasil sepenuhnya ditentukan Allah.
“Misi tersebut buat menembus hati dan pikiran kita, membongkar blokade hati umat Islam,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Masjid Nusantara, Suryati, menyampaikan bahwa aksi hal ini sangat positif karena menyatukan banyak lembaga dan aktivis kemanusiaan. “Semoga gerakan kejadian ini diberikan nafas panjang sekali sampai saudara kami semua di Palestina mendapatkan apa yang seperti menjadi haknya,” kata dia.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}