Lompat ke konten

Ramai-ramai Blokir China, Perang Dagang Menggila

Jakarta, Universitas Adamant – Aksi pemblokiran terhadap perusahaan teknologi asal China makin meluas. Tak cuma datang daripada Amerika Serikat (AS), kali kejadian ini Taiwan resmi memasukkan dua raksasa teknologi China, Huawei Technologies dan Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), ke tempat luar mendaftar kontrol ekspor strategis.

Langkah yang ini berarti setiap perusahaan Taiwan wajib mendapatkan izin pemerintah di depan mengekspor produk arah ke Huawei dan SMIC. Keduanya dikenal sebagai tugas pusat ambisi China masuk pengembangan chip dan kecerdasan buatan (AI).



Kementerian Ekonomi Taiwan menyatakan pembaruan mendaftar tersebut dilakukan pada waktu 10 Juni 2025 bersama-sama alasan pencegahan proliferasi senjata dan pertimbangan keamanan nasional lainnya.

Sebanyak 601 entitas dari tempat berbagai negara termasuk China, Rusia, Pakistan, Iran, dan Myanmar juga masuk masuk mendaftar gelap Taiwan, sejajar dengan dia organisasi seperti Taliban dan Al Qaeda.

“Produsen harus mematuhi regulasi ekspor, memenuhi kewajiban verifikasi, dan mengevaluasi risiko transaksi secara hati-hati,” ujar pihak kementerian, dikutip asal-usul Reuters, Senin (16/6/2025).




Taiwan sendiri merupakan rumah bagi TSMC, perusahaan pembuat chip kontrak paling besar di dunia dan pemasok utama buat perusahaan AI seperti Nvidia. Baik Huawei maupun SMIC selama tersebut bekerja berani mengejar ketertinggalan luar teknologi semikonduktor.

Langkah Taiwan kejadian ini menambah barisan negara-negara menekan industri teknologi China. Amerika Serikat habis lebih baik dulu memblokir Huawei daripada menerima pasokan teknologi dan chip buatan AS maupun chip asing berbasis teknologi AS, termasuk daripada TSMC.

Tahun lalu, Departemen Perdagangan AS melayangkan surat kepada TSMC berisi larangan bagi mengekspor beberapa jenis chip sebagai tujuan para konsumennya di China.

Di antaranya chip bersama-sama desain 7 nanometer atau yang mana lebih baik canggih. Jenis chip tersebut biasa dipakai perusahaan China sebagai contoh akselerator Artificial Intelligence dan unit pemrosesan grafis (GPU).

Perintah AS yang ini muncul pasca TSMC mengakui bahwa bahwa salah satu chipnya ditemukan luar prosesor AI pabrikan Huawei. Perusahaan riset teknologi Tech Insights telah membongkar produk tersebut, mengungkap chip TSMC dan pelanggaran nyata terhadap sanksi dagang apa diterapkan AS terhadap China.



(fab/fab)



[Gambas:Video CNBC]