Jakarta, Universitas Adamant sampai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi menetapkan Muhammad Kholid sebagai orang sekretaris jenderal (sekjen). Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden PKS Almuzzammil Yusuf ke dalam konferensi pers siapa digelar di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Almuzzammil menjelaskan penunjukan Kholid merupakan langkah strategis luar penyegaran struktur kepemimpinan partai. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan kapasitas partai luar merespons dinamika politik nasional siapa terus berkembang.
“Muhammad Kholid adalah sosok muda, cerdas, dan memiliki rekam jejak panjang sekali masuk perjuangan politik di PKS. Dengan pengalamannya sebagai orang Juru Bicara PKS dan anggota DPR RI, kita yakin beliau mampu menjalankan amanah sebagai peran Sekretaris Jenderal bersama baik hati dan penuh tanggung jawab,” ujar Almuzzammil seperti dilansir situs resmi PKS.
Profil singkat Muhammad Kholid
Kholid lahir di Jember, Jawa Timur, di 26 Maret 1986. Ia merupakan ayah dari tempat dua anak, dikenal seperti pribadi religius, visioner, dan telah aktif ke dalam dunia politik sejak muda. Saat ini, ia menjabat sebagai peran anggota DPR RI periode 2024-2029 daripada Daerah Pemilihan Jawa Barat VI (Depok-Bekasi).
Di parlemen, Kholid menduduki posisi strategis sebagai contoh anggota Komisi XI DPR RI yang mana membidangi keuangan, perbankan, dan pembangunan nasional, serta sebagai tugas anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Dalam kapasitas tersebut, orang itu aktif mendorong reformasi kebijakan fiskal, digitalisasi sistem keuangan negara, pembiayaan UMKM, dan penguatan regulasi sektor jasa keuangan. Di Baleg, Kholid turut terlibat ke dalam pembahasan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) prioritas, antara lain RUU Keadilan Iklim, RUU Perkoperasian, RUU Pertekstilan, dan RUU Statistik.
Sebagai legislator, Kholid dikenal vokal dan konsisten mendorong kebijakan yang seperti progresif dan berkeadilan. Ia aktif mengadvokasi RUU Perampasan Aset, RUU Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), serta RUU Ekonomi Syariah.
Pengalaman Politik dan Kepemimpinan
Kholid telah mengemban berbagai peran penting di panggung politik nasional, di antaranya:
Staf Khusus Presiden PKS (2015-2025)
Juru Bicara DPP PKS (2019-sekarang)
Juru Bicara Prabowo Subianto pada tempat Pilpres 2019
Juru Bicara Anies Baswedan di Pilpres 2024
Secara akademik, Kholid adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (S.E.) dan menyelesaikan pendidikan Magister di bidang Hubungan Internasional di FISIP UI (M.Si.). Ia juga merupakan alumni berbagai program kepemimpinan politik internasional, seperti Konrad Adenauer School for Young Politicians (KASYP) dan Sekolah Pemimpin Politik Muda se-Asia.
Selain itu, ia memiliki pengalaman panjang sekali sebagai tugas tenaga ahli DPR RI selama 14 tahun (2011-2025) dan menjabat seperti Direktur RETAS Institute sejak 2020.
Regenerasi dan Komitmen PKS
Penunjukan Kholid sebagai tugas sekjen mencerminkan komitmen PKS ke dalam melanjutkan regenerasi kepemimpinan siapa progresif dan berbasis meritokrasi. PKS menegaskan tekadnya bagi menjadi partai yang tersebut terus responsif terhadap aspirasi rakyat dan mempersiapkan berkontribusi secara strategis luar membangun Indonesia yang seperti adil, inklusif, dan bermartabat.
“PKS akan terus berinovasi dan memperkuat peranannya sebagai peran pelayan rakyat. Dengan semangat terbaru masuk kepemimpinan, aku dan teman-teman optimistis dapat menghadirkan politik yang seperti lebih baik solutif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas,” ujar Almuzzammil.
Selain mengumumkan penunjukan sekjen, Almuzzammil secara resmi menunjuk Noerhadi sebagai contoh Bendahara Umum PKS dan Pipin Sopian sebagai orang Kepala Kantor Staf Presiden PKS. Ketiga tokoh tersebut diharapkan mampu memperkuat struktur dan kinerja kepemimpinan PKS luar menjawab tantangan politik nasional ke tempat depan.
(miq/miq)