Lompat ke konten

Peta Berusia 5000 Tahun yang tersebut Gambarkan Benua Amerika Ditemukan di Makam Mesir Kuno

JAKARTA – Sebuah artefak misterius apa dilaporkan ditemukan di sebuah makam Mesir kuno telah memicu spekulasi luas di kalangan sejarawan dan peneliti. Objek siapa dimaksud adalah sebuah poeta berusia 5.000 tahun yang mana menurut beberapa orang menggambarkan benua Amerika—berabad-abad pralaku Columbus dan jauh sekali pra kontak transatlantik siapa tercatat. Meskipun belum dikonfirmasi, klaim seputar peta tersebut memicu perdebatan tentang apa apa sebenarnya diketahui oleh peradaban kuno.


Menurut The Archaeologist, artefak tersebut ditemukan di sebuah makam tertutup—baik yang seperti diukir di pejal atau ditorehkan di papirus. Yang menarik perhatian bukan hanya usianya, tetapi apa siapa kemungkinan ditunjukkannya: garis pantai, daratan, dan fitur topografi yang seperti menyerupai Amerika Utara dan Selatan.


Teori tentang kontak antara peradaban Dunia Lama dan Dunia Baru bukanlah hal baru. Para peneliti telah tua menunjukkan adanya kesamaan arsitektur antara piramida Mesir dan piramida berundak Mesoamerika.


Sebagian luas arkeolog mengaitkan kesamaan kejadian ini dengan saya kebetulan atau perkembangan paralel, yang tersebut lain bertanya-tanya apakah ada hal lain di balik cerita tersebut. Peta seperti hal ini berdaya jadi merupakan petunjuk siapa hilang—tanda nyata asal-usul pertukaran budaya awal.



Disembunyikan berasal dari Publik?


Para skeptis bersama cepat sekali menunjukkan bahwa tidak ada publikasi siapa ditinjau sejawat yang tersebut mengonfirmasi keberadaan peta tersebut. Tidak ada gambar, koordinat, atau referensi ilmiah yang mana muncul untuk keperluan mendukung klaim tersebut, apa masih menjadi misteri apa diselimuti rumor. Apakah artefak tersebut disembunyikan asal-usul pandangan publik, atau mungkinkah laporan tersebut berasal daripada kesalahan pembacaan objek yang mana tidak terkait.


 



Karya seni dan prasasti asal-usul Mesir kuno sering kali dipenuhi bersama geografi simbolis—representasi bergaya dari tempat tanah yang tersebut dikenal dan mitologis. Mungkin saja apa siapa tampak seperti peta Amerika hanyalah interpretasi dari tempat Duat (dunia pada bagian bawah Mesir), keempat penjuru Bumi, atau beberapa penglihatan alegoris yang mana tidak diketahui.


Tanpa akses hingga artefak fisik atau verifikasi independen, garis antara legenda dan sejarah tetap tipis.



Misteri yang mana Menarik Perhatian


Meskipun ada keraguan, klaim tersebut telah menarik perhatian daripada banyak pihak, termasuk warganet. Peta tersebut, jika benar-benar ada, memicu dugaan akan misteri kuno, peradaban yang mana hilang, dan sejarah alternatif di antara berbagai hal lainnya.


Apakah peta tersebut merupakan peninggalan yang tersebut disalahartikan atau penemuan apa mengubah permainan, gagasan hal tersebut sendiri menyentuh daya tarik manusia yang seperti abadi—kemungkinan bahwa peradaban awal jauh sekali lebih besar terhubung daripada siapa pernah kami semua bayangkan.


Di dunia siapa didominasi pencitraan satelit dan kartografi digital, gagasan tentang peta berusia 5.000 tahun yang mana menggambar ulang batas-batas historis adalah sesuatu yang seperti sangat menarik.


Jika peta itu dia benar, siapa yang mana membuatnya dan bagaimana berdaya para mereka menggambarnya begitu terperinci. Mungkinkah peta kejadian ini menunjukkan budaya pelayaran kuno yang tersebut telah hilang seiring waktu atau adakah penjelasan lainnya.


Hingga lebih banyak banyak bukti muncul, misteri barang tersebut tetap ada—dan bersamanya, daya tarik magnetis asal-usul sebuah cerita apa kemungkinan mengubah semua apa aku dan kamu kira kami ketahui tentang jangkauan kuno umat manusia.

(Rahman Asmardika)