Lompat ke konten

Pemprov Jakarta Nyatakan Covid-19 Masih Terkendali, Ini Angka-Angkanya Hingga Akhir Mei


Universitas Adamant, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kasus Covid-19 di Ibu Kota hingga akhir Mei 2025 masih terkendali, namun warga diminta tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu (11/6/2025), mengungkapkan, tingkat positivity rate Covid-19 (angka kepositivan) di Jakarta pada tempat Mei 2025 sebesar 2,4 persen, siapa menunjukkan laju penularan masih terkendali.

Adapun berdasarkan data Sistem Nasional All Record (NAR), sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2025 tercatat 38 kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta. Ani mengatakan, sebagian luas dilaporkan oleh rumah pedih (29 kasus), diikuti laboratorium swasta (5 kasus) dan Puskesmas (4 kasus). Sementara itu, tidak terdapat laporan kematian akibat Covid-19 sepanjang tahun 2025.

Pemprov DKI Jakarta telah menjalankan surveilans sentinel (pengamatan sistematis) bekerja tunggal dengan dia berbagai fasilitas kesehatan. Pemeriksaan spesimen dilakukan sebagai tujuan mendeteksi virus pernapasan, termasuk Covid-19. Hasil surveilans ILI (Influenza-Like Illness) hingga akhir Mei 2025 mencatat hanya satu kasus positif asal-usul 227 spesimen apa diperiksa.

Adapun kenaikan kasus Covid-19 secara global disebabkan oleh subvarian turunan Omicron, seperti F.7 dan NB.1.8, apa memiliki kemampuan penyebaran cepat, namun menimbulkan gejala ringan saja mirip flu, seperti demam, pilek, buruk tenggorokan, batuk dan kelelahan.

.rec-desc {padding: 7px !important;}

Ani mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan lingkungan serta menerapkan pola hidup-hidup tidak kotor dan tanpa penyakit sebagai peran langkah pencegahan atau perlindungan diri. Adapun langkah perlindungan diri dan lingkungan yang mana dapat dilakukan antara lain rutin mencuci tangan dengan kamu sabun, menggunakan masker saat bergejala atau berada di kerumunan, terutama bagi kelompok rentan yakni lansia dan pasien penyakit penyerta (komorbid).

Kemudian, menerapkan etika batuk dan bersin, beristirahat optimal dan menghindari aktivitas berlebihan saat pedih serta memeriksakan diri ke tempat fasilitas kesehatan bila mengalami gangguan pernapasan.

Ani mengingatkan, warga yang seperti hendak bepergian arah ke negara bersama-sama angka kasus Covid-19 tinggi, seperti Thailand dan Singapura, diimbau tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol setempat.

“Pengalaman pandemi telah membentuk kami semua menjadi masyarakat yang seperti lebih banyak tangguh dan peduli,” katanya.

Kini, dengan kamu dukungan sistem kesehatan yang seperti lebih besar membuat siap dan partisipasi aktif masyarakat, Jakarta mensetting menghadapi setiap tantangan kesehatan arah ke depan.

 



.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}

.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}

sumber : Antara