Lompat ke konten

Pedang Bermata Dua Kebijakan Gila Trump dan Kebangkitan ‘Europhoria’

Jakarta, Universitas Adamant sampai Kebijakan geopolitik kuat yang mana dimainkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum tentu membawa petaka berkepanjangan bagi sejumlah negara dunia.

Wilayah tersebut adalah Eropa. Ancaman Trump terhadap tarif dan pertanyaan tentang peran keamanan Amerika di masa belakang di Benua Biru telah memicu respons apa bersemangat berasal dari sejumlah ekonomi utama wilayah tersebut seperti Jerman, siapa berencana demi menghabiskan ratusan miliar euro demi pertahanan dan infrastruktur.

Beberapa perusahaan Eropa juga menjadi lebih baik optimis tentang penjualan. Lalu, proyeksi pertumbuhan ekonomi zona euro telah ditingkatkan. Euro telah meningkat dan investor meninggalkan saham AS demi membeli saham Eropa yang seperti telah berkepanjangan terabaikan.




Tercatat, saham zona euro telah mendaki 12% sejak pelantikan Trump di 20 Januari, sementara saham AS telah turun 6,7%.

Konsumen dan investor AS juga menjadi jauh sekali lebih baik pesimistis daripada rekan-rekan orang-orang di Eropa. Ekonom siapa disurvei oleh Reuters telah menaikkan perkiraan pertumbuhan 2026 orang-orang itu demi zona euro buat pertama kalinya masuk hampir setahun, menjadi 1,3% berasal dari 1,2%.

Meskipun peristiwa tersebut masih kekurangan dari tempat 2% apa diprediksi buat AS, ada berita positif lebih baik lanjut pada waktu Senin (24/3/2025) karena data produksi menunjukkan pertumbuhan bisnis zona euro berkembang pada saat kecepatan tercepatnya masuk tujuh bulan.

“Apakah Europhoria dapat dibenarkan? Prospek yang tersebut lebih besar positif sebagai tujuan Eropa masuk akal. Namun seperti biasa, perubahan mendadak barangkali sedikit berlebihan masuk beberapa kasus,” kata ekonom di bank Jerman Berenberg, Holger Schmieding, kepada Reuters, Selasa (25/2/2025).


Perang Dagang

Potensi perang dagang antara Eropa dengan dia AS tetap ada, dimulai bersama-sama tarif yang tersebut akan berlaku pada waktu tanggal 2 April. Ini merupakan risiko paling besar bagi ekonomi berorientasi ekspor seperti Eropa.

Bank Sentral Eropa memperkirakan tarif AS sebesar 25% di atas impor daripada Eropa akan mengurangi produksi zona euro sekitar 0,3 poin persentase pada saat tahun pertama. Tindakan pembalasan oleh Eropa dapat meningkatkan kerusakan hingga sekitar setengah poin persentase.

“Perusahaan tidak ke dalam posisi siapa ramah untuk keperluan merencanakan investasi mereka,” kata Atanas Kolev, salah satu penulis salah satu makalah tentang hambatan ekonomi apa disebabkan oleh ketidakpastian.


Berlin Jadi Juru Selamat Eropa?

Yang pasti, keberanian belanja terbaru Eropa dapat membantu kawasan tersebut melindungi diri daripada hambatan perdagangan, terutama sektor-sektor yang tersebut mendapat manfaat langsung asal-usul rencana belanja Jerman, seperti pertahanan dan konstruksi.

Rheinmetall, produsen amunisi terkemuka di Eropa, mengharapkan pertumbuhan penjualan yang tersebut signifikan pada saat tahun 2025. Produsen rudal MBDA juga akan berinvestasi di unitnya di Italia demi meningkatkan produksi dengan kamu harapan akan lebih baik banyak pesanan.

Presiden asosiasi industri konstruksi Jerman HDB dan anggota dewan divisi Jerman Strabag, Peter Huebner, memperkirakan pesanan dan penjualan di unitnya akan meningkat tahun ini.

“Setiap euro yang mana diinvestasikan luar infrastruktur meningkatkan produk domestik bruto dua setengah kali lipat (jumlah tersebut),” katanya.

HDB mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang itu memperkirakan penjualan kemungkinan akan meningkat pada waktu tahun 2025 buat pertama kalinya ke dalam lima tahun. Pada bulan Januari, penjualan para mereka turun sebesar 1,4% tahun ini.

Namun, para eksekutif di tempat lain, termasuk sektor baja apa sedang terpuruk, khawatir dana bisa saja memerlukan waktu bertahun-tahun untuk keperluan masuk arah ke ke dalam perekonomian dan gagal mengatasi masalah mendesak lainnya, terutama siapa terkait dengan kamu birokrasi dan biaya energi.

“Uang saja tidak akan menyelesaikan masalah,” kata CEO produsen baja Jerman Saarstahl, Stefan Rauber.

Profesor di University College London, Klaus Adam, menyuarakan hal yang seperti sama, bersama-sama mencatat bahwa belum ada langkah yang mana diambil untuk keperluan mengatasi hambatan luar arus bebas tenaga kerja, modal, dan barang di pasar tunggal blok tersebut yang mana telah berusia 32 tahun.

“Stabilitas dan supremasi hukum semuanya baik budi dan orang-orang bisa saja lebih banyak menghargainya daripada sebelumnya karena sekarang siapa lain menjadi tidak menentu,” ujarnya.



(luc/luc)