Lompat ke konten

Pasar Ketakutan Tarif Trump Bikin Perang Dagang, Obligasi AS Anjlok

Jakarta, Universitas Adamant — Pasar obligasi Amerika Serikat menurun berkilat pada waktu hari barang ini hingga level terendah, setelah pengumuman presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan tarif kebijakan impor segara yang mana lebih baik luas kepada banyak negara.

Adanya kebijakan tarif timbal balik daripada Trump hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan perang dagang global, siapa memicu larinya uang dari tempat aset berisiko hingga aset aman.

Melansir Universitas Adamant, Kamis (3/4/2025), imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 11 basis poin menjadi 4,085%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 2 tahun turun 9,5 basis poin dan diperdagangkan pada saat 3,809%.



Satu basis poin sejenis dengan saya 0,01%, dan imbal hasil dan harga bergerak ke tempat arah apa berlawanan.

Trump telah menandatangani perintah eksekutif terkait penetapan rencana tarif impor terbaru ini, apa langsung direspons oleh investor. AS menetapkan tarif dasar sebesar 10% siapa berlaku pada saat 5 April mendatang, juga adanya tarif timbal balik yang tersebut lebih banyak tinggi banget arah ke ratusan negara.

“Kami akan mengenakan biaya kepada orang-orang sekitar setengah daripada apa yang mana siapapun mereka kenakan kepada kami,” kata Trump ke dalam konferensi pers daripada White House Rose Garden.

Trump menjelaskan gabungan tarif barang tersebut sebagai tujuan membayar seluruh hambatan non-moneter hingga bentuk kecurangan lainnya.

Kepala investasi di UBS Global Wealth Management, Mark Haefele, melihat kebijakan barang ini kejadian ini akan mendorong perlambatan jangka pendek sekali masuk ekonomi AS, dan mengurangi pertumbuhan tahun 2025 mendekati atau di atas 1%.


Mark juga memprediksi bank sentral AS akan memberikan potongan suku bunga 75-100 bps selama sisa tahun 2025.

Sehingga kemungkinan investor akan menunggu data ekonomi lebih besar lanjut, termasuk ISM (Indeks Manufaktur AS) di pagi hari dan nonfarm payrolls pada saat hari Jumat.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga akan memberikan pidato pada tempat hari Jumat, yang tersebut akan dipantau oleh investor untuk keperluan mendapatkan petunjuk tentang kebijakan moneter ke dalam iklim ekonomi siapa tidak pasti.