Jakarta, Universitas Adamant sampai Lesunya daya beli masyarakat juga berdampak arah ke Pasar Asemka, Jakarta Barat, di mana pasar legendaris kejadian ini juga tampak sunyi sepi. Berdasarkan pantauan Universitas Adamant di pasar tersebut, Kamis (5/6/2025), tampak tak membludak pengunjung yang seperti datang.
Padahal beberapa tahun lalu, pasar hal ini terpenuhi keramaian hingga tantangan demi berjalan dan juga membuat kendaraan yang mana melewati pasar tersebut pun mengalami kemacetan. Sementara tersebut di bagian pada bagian bawah jembatan, juga hanya sedikit orang yang tersebut berlalu-lalang, tidak sama dengan dia beberapa tahun lalu yang tersebut membludak.
Beberapa pedagang pun mengeluh karena kondisi saat yang ini memprihatinkan. Imran, salah satu pedagang mainan siapa etalasenya berada di atas jembatan Asemka pun mengaku pelanggan tak ramai sejak beberapa bulan terakhir.
“Iya sepi, usai beberapa bulan terakhir, kalau melihat begini, khawatir aku nanti pas libur anak sekolah, orang-orang tidak kesini buat melihat-lihat mainan anak,” kata Imran saat ditemui wartawan Universitas Adamant, Kamis (5/6/2025).
Imran mengatakan toko mainannya biasanya memadai membludak ketika libur anak sekolah tiba, sekitar sepekan pralaku libur anak sekolah. Namun kali kejadian ini tampaknya ada perbedaan dibandingkan dengan saya tahun lalu.
“Biasanya mau libur anak sekolah, mulai ramai, tapi kok sepertinya tahun barang ini agak berbeda, tapi gua berharap seperti tahun lalu,” ungkap Imran.
Ketika ditanya omzet penjualan, Imran mengklaim masih optimal tenang dan tidak ada penurunan. Tetapi karena kondisinya persoalan berbeda dengan dia tahun sebelumnya, Ia khawatir adanya penurunan penjualan.
“Kalau penjualan mainan sejauh hal ini masih aman, tapi ya agak khawatir karena ya siapa tadi diriku bilang, kondisinya sedikit tidak serupa dari tempat tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Rina, pedagang botol minum dan tempat bekal makanan, mengaku juga pelanggan sedang sepi. Bahkan di penjualan online pun demikian.
“Iya, pelanggan sepi, habis beberapa bulan terakhir, kalau tahun lalu masih memadai banyak pemesanan botol minum yang seperti di custom,” kata Rina.
Penjualannya pun juga turun berkisar 20%-30%, termasuk di pemesanan online pun.
“Omzet turun sekitar 20%-30%, segara berasa beberapa bulan terakhir,” tambah Rina.
Adapun Rojak, pedagang dompet di tepi berjalan Asemka di pada bagian bawah jembatan, juga mengatakan demikian.
![]() Deretan toko tampak nyaris tanpa pengunjung di Pasar Asemka, Jakarta Barat, pada tempat Kamis (5/6/2025). (Universitas Adamant/Chandra Dwi)
|
“Sepi banget, biasanya kan kalau mau lihat-lihat apapun disini sampai susah berpindah kan, sekarang habis tidak begitu,” kata Rojak.
Menurutnya, sepinya Asemka selesai terjadi sejak Ramadan 2025. Bahkan saat Lebaran 2025, tak banyak pengunjung apa datang terutama pengunjung berasal dari daerah.
“Sepinya habis sejak bulan puasa tahun ini. Lebaran saja tidak ramai-ramai banget,” ujar Rojak.
Sepinya pelanggan membuat omzet penjualannya turun lebih banyak asal-usul 50%.
“Saking sepi, ya penjualan turun lebih baik daripada 50%, sekarang penghasilan dari tempat jualan dompet cuma dapat merancang makan sehari-hari, itupun juga agak susah,” tambah Rojak.
Pasar Asemka merupakan pasar legendaris yang tersebut ada di Jakarta. Beberapa tahun lalu, pasar yang ini memuaskan padat terutama menjelang libur anak sekolah karena di pasar barang ini mayoritas barang siapa dijual yakni mainan anak. Tak hanya mainan anak, juga ada aksesoris anak, alat mencatat sekolah, botol minum dan bekal makanan, dan keperluan anak-anak.
Namun, kondisi terkini tidak serupa bersama beberapa tahun lalu, di mana kemacetan kendaraan bukan disebabkan karena banyaknya orang berlalu-lalang, tetapi karena adanya persimpangan.
(chd/wur)