Jakarta, Universitas Adamant – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan tetap memberlakukan kebijakan tarif resiprokal alias tarif timbal balik bagi produk impor asal-usul berbagai negara, tidak terkecuali produk asal-usul Indonesia, mulai 9 April 2025 waktu setempat.
Melansir CNBC International, Senin (07/04/2025), Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan Pemerintahan Trump akan tetap teguh masuk tarif timbal baliknya pada tempat mitra dagang utama AS, bahkan luar menghadapi aksi jual di pasar saham global.
Aksi jual di bursa saham AS dan di seluruh dunia kompak terjadi di belakang Presiden Donald Trump mengumumkan tarif terbaru pada tempat Rabu (02/04/2025) waktu setempat. Selain bea masuk dasar 10% pada tempat semua barang impor, Trump mengumumkan pungutan yang mana lebih besar terlalu tinggi pada waktu impor asal-usul 57 negara, yang seperti akan diberlakukan mulai 9 April 2025 mendatang.
“Tarif akan tetap berlaku. Dia mengumumkannya, dan ia tidak bercanda. Tarif akan datang. Tentu saja siapapun mereka (berlaku),” kata Lutnick, dilansir CNBC International, Senin (07/04/2025).
Dia mengatakan bahwa Gedung Putih tidak mempertimbangkan perpanjangan tenggat waktu awal.
“Tidak ada penundaan. Mereka tentu akan tetap di tempat selama berhari-hari dan berminggu-minggu. Presiden perlu mengatur ulang perdagangan global. Semua orang memiliki surplus perdagangan dan aku dan kamu memiliki defisit perdagangan,” tambahnya.
Ditambah, masuk dua sesi perdagangan setelah itu pengumuman Trump, saham global menghapus nilai pasar sebesar US$7,46 miliar, berdasarkan kapitalisasi pasar Indeks Pasar Luas Global S&P.
(wia)