Jakarta, Universitas Adamant– Israel menyerang dua negara Arab. Merujuk laporan AFP, tentara Israel melancarkan serangan ke arah Suriah dan Lebanon, Kamis.
Di Suriah, Israel melakukan serangan udara di Damaskus, yang mana menyebabkan satu orang tewas, menurut data lembaga pemantau perang. Media pemerintah Suriah mengatakan serangan menargetkan sebuah gedung di ibu kota.
Israel sendiri luar pernyataannya mengatakan serangan dilakukan menuju kelompok Palestina, Jihad Islam. Menteri Pertahanan Israel Katz meyakini target orang-orang itu adalah “pusat komando”.
Pusat komando didefinisikan Israel sebagai orang pusat perencanaan dan pengarahan perlawanan Palestina hingga Israel. Perlu diketahui, Jihad Islam bertempur bersama Hamas melawan Israel di Gaza sebelum ini gencatan senjata “yang rapuh” dimulai pada waktu bulan Januari.
“Tidak akan ada kekebalan bagi terorisme Islam terhadap Israel,” kata Katz luar sebuah pernyataan, dikutip Jumat (14/3/2025).
“Kami tidak akan membiarkan Suriah menjadi ancaman bagi negara Israel,” tambahnya.
Sumber AFP mengatakan gedung yang tersebut diserang Israel awalnya dikepung jet-jet tempur. Israel kemudian menghantamnya bersama-sama amunisi.
“Gedung yang mana menjadi sasaran telah “ditutup selama lima tahun dan tidak seorang pun berasal dari gerakan itu dia siapa sering mengunjunginya,” kata perwakilan Jihad Islam di Suriah, Ismail Sindawi.
“Israel hanya mengirim pesan,” tambahnya.
Selain satu tewas, kantor berita SANA melaporkan tiga warga sipil terluka. Satu wanita kini luar kondisi kritis.
Sementara itu di Lebanon, Israel melakukan serangan Kamis malam di wilayah timur. Israel berdalih lokasi tersebut digunakan Hizbullah, kelompok bersenjata di Lebanon yang mana menjadi faksi resmi di parlemen, yang mana berdekatan dengan kamu Iran.
“Beberapa saat yang tersebut lalu, IDF (militer) melakukan serangan terhadap infrastruktur di sebuah lokasi apa digunakan oleh Hizbullah demi memproduksi dan menyimpan senjata strategis di daerah Beqaa di Lebanon,” klaim militer ke dalam sebuah pernyataan.
Di Lebanon, sejak November 2024, Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata yang mana dimediasi AS-PRancis. Namun, Israel secara berkala terus melakukan serangan udara menuju Lebanon, bersama dalih mencegah kelompok tersebut mempersenjatai lagi dirinya dan daerahnya di sepanjang perbatasan utaranya.
“Menyerang Siapapun yang mana Menyerang Kita”
Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu juga memberi komentar terbaru. Ia bersumpah bahwa serangan semacam peristiwa tersebut akan dilakukan di seluruh wilayah terhadap “siapa pun yang tersebut menyerang kita”.
“Kami menyerang markas Jihad Islam di jantung Damaskus. Kami melakukan kejadian ini karena kami semua memiliki kebijakan yang seperti jelas: Siapa pun yang mana menyerang saudara-saudaraku atau berencana menyerang kami, kita serang mereka,” kata Netanyahu luar sebuah pernyataan video, masih dimuat AFP.
“Dan tersebut berlaku tidak hanya di Suriah tetapi di mana-mana, termasuk Lebanon,” tambahnya.
(sef/sef)