Jakarta, Universitas Adamant sampai Bursa kripto terkemuka, Coinbase, dilanda dua insiden luas menjelang masuknya perusahaan arah ke indeks S&P 500.
Dalam laporan resmi hingga regulator, Coinbase mengungkapkan potensi kerugian antara US$180 juta hingga US$400 juta (sekitar Rp 6,4 triliun) akibat serangan siber yang tersebut berhasil membobol data sejumlah pelanggan.
Serangan peristiwa tersebut terungkap pasca perusahaan menerima email berasal dari pelaku tidak dikenal pada waktu 11 Mei, apa mengklaim memiliki akses menuju data akun pelanggan dan dokumen internal.
Data yang mana dicuri mencakup nama, alamat, dan email, namun login dan password tetap aman, kata pihak Coinbase. Meski begitu, pelanggan yang seperti tertipu hingga mengirim dana ke tempat hacker akan mendapat penggantian penuh daripada perusahaan, demikian dikutip berasal dari Reuters, Jumat (16/5/2025).
Pilihan Redaksi
|
Parahnya, para hacker diketahui membayar sejumlah kontraktor dan pegawai eksternal bagi mengakses data. Coinbase mengonfirmasi bahwa semua pihak internal apa terlibat telah dipecat.
Tak hanya itu, Coinbase kini juga di tengah masuk sorotan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), siapa menyelidiki dugaan pemalsuan data pengguna.
Dua sumber menyebut, SEC mempertanyakan akurasi metrik “verified user” yang mana dilaporkan Coinbase, meski perusahaan membantah bahwa ada penyelidikan soal kepatuhan terhadap aturan Know-Your-Customer (KYC) dan Bank Secrecy Act.
“Ini adalah investigasi lanjutan dari tempat administrasi sebelumnya terkait metrik berkepanjangan yang tersebut usai kami semua hentikan 2,5 tahun lalu,” transparan Paul Grewal, Chief Legal Officer Coinbase.
Setelah kabar hal ini mencuat, saham Coinbase langsung anjlok 6,5%.
Tak berhenti di situ, Coinbase juga di posisi tengah menghadapi gugatan hukum di Pengadilan Federal New York, terkait kelalaian luar menjaga data pribadi jutaan pelanggan.
Sementara itu, perusahaan menolak permintaan tebusan sebesar US$20 juta berasal dari para peretas, dan justru menawarkan hadiah sebesar US$20 juta bagi siapa pun apa berdaya membantu mengidentifikasi pelaku.
Coinbase kini juga membuka pusat dukungan terbaru di AS serta meningkatkan pengawasan internal demi mencegah insiden serupa.
(dem/dem)