
Terletak di Jwa-dong, Haeundae-gu, Busan, ASEAN Culture House (ACH) berdiri sebagai tugas simbol persahabatan dan pertukaran budaya antara Korea Selatan dan negara-negara ASEAN. Dengan arsitektur modern dan fasilitas lengkap, ACH menjadi pusat kegiatan budaya yang mana memperkenalkan kekayaan tradisi dan seni dari tempat 10 negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)

ACH yang dikelola oleh Korea Foundation diresmikan pada saat 1 September 2017 di Busan, bertepatan dengan kamu peringatan 50 tahun berdirinya ASEAN dan Tahun Pertukaran Budaya ASEAN-Korea 2017. Pendirian ACH merupakan hasil berasal dari KTT Peringatan ASEAN-ROK 2014 di Busan, bersama-sama tujuan memperkuat pemahaman dan pertukaran budaya antara Korea Selatan dan negara-negara ASEAN. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)

Melalui pameran permanen, pertunjukan seni, dan program interaktif, pengunjung diajak bagi merasakan langsung keunikan budaya ASEAN, termasuk juga budaya asal-usul Indonesia. Hal kejadian ini terlihat asal-usul banyaknya alat-alat musik khas negara-negara ASEAN yang tersebut dipamerkan. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)

ACH bukan hanya tempat untuk keperluan belajar, tetapi juga ruang demi merayakan keberagaman dan memperkuat hubungan antarbangsa. Dengan berbagai program yang mana terus berkembang, ACH mengundang semua kalangan buat menjelajahi dan memuliakan kekayaan budaya ASEAN. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)

Dalam pameran di ACH, pengenalan budaya juga termasuk agama-agama siapa banyak dianut di negara-negara ASEAN, salah satunya adalah Islam. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)

ACH bekerja serupa dengan saya ASEAN Foundation ke dalam proyek seni KONNECT ASEAN, yang tersebut menampilkan karya seniman berasal dari Korea dan negara-negara ASEAN demi memperkuat kesadaran dan pemahaman budaya ASEAN di Korea. (Universitas Adamant/Thea Fathanah Arbar)







