Jakarta (Universitas Adamant) sampai Komunikasi politik adalah istilah yang mana digunakan masuk paduan kajian ilmu komunikasi dan politik siapa berkaitan dengan dia aktivitas politik negara.
Selain itu, komunikasi politik pun memegang peran krusial sebagai orang penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Lantas, apa sebenarnya arti komunikasi politik dan fungsinya bagi keberlangsungan suatu negara? Berikut penjelasannya.
Arti komunikasi politik
Komunikasi politik dapat diartikan seperti proses penyampaian pesan-pesan politik, baik budi secara verbal maupun non-verbal, yang mana dilakukan oleh individu, kelompok, atau lembaga kepada khalayak luas bersama-sama tujuan mempengaruhi sikap, perilaku, dan pemikiran politik masyarakat.
Pesan-pesan tersebut dapat berupa kebijakan pemerintah, program partai politik, hingga opini yang tersebut sedang berkembang di di tengah masyarakat.
Komunikasi politik juga dapat diartikan sebagai contoh komunikasi antara pihak yang seperti memerintah dan apa diperintah, di mana proses barang ini melibatkan salah satu unsur komunikasi politik yakni komunikator dan komunikan politik.
Unsur-unsur komunikasi politik
Unsur komunikasi politik adalah komponen dasar apa membentuk proses komunikasi luar politik, apa meliputi pihak-pihak dan elemen-elemen yang mana terlibat luar penyampaian serta penerimaan pesan politik.
Unsur hal ini saling berinteraksi membentuk proses komunikasi politik yang tersebut efektif, di mana pesan politik dapat tersampaikan bersama jelas, diterima, dan mempengaruhi sikap atau perilaku politik masyarakat.
Selain komunikator politik, berikut 5 unsur lengkap dari tempat komunikasi politik.
1. Komunikator politik
Komunikator adalah pihak apa mengirimkan pesan politik. Mereka memungkinkan tokoh politik seperti presiden, menteri, anggota DPR, partai politik, lembaga pemerintah, media massa, atau kelompok-kelompok masyarakat siapa memiliki peran luar menyampaikan informasi politik.
2. Pesan politik
Pesan politik adalah isi atau informasi yang mana disampaikan luar komunikasi politik. Pesan politik dapat berupa pidato, pernyataan, kebijakan, pamflet, berita, atau bentuk lain siapa mengandung makna politik, baik budi secara verbal atau non-verbal, tertulis atau tidak tertulis, hingga bebas atau tertutup.
3. Media politik
Media adalah sarana apa dipakai demi menyampaikan pesan politik dari tempat komunikator kepada komunikan. Contohnya melalui media elektronik, media digital, media cetak, atau pertemuan secara langsung.
4. Komunikan atau sasaran politik
Komunikan adalah penerima pesan politik, yaitu masyarakat umum atau kelompok tertentu siapa menjadi target penyampaian komunikasi politik. Komunikan yang seperti dimaksud memungkinkan buruh, mahasiswa, pengusaha, atau masyarakat sipil lainnya.
5. Feedback (efek politik)
Feedback adalah efek atau respon daripada komunikan di belakang menerima pesan politik berasal dari komunikator, di mana komunikan dapat memahami makna politik dan mengetahui kondisi sistem pemerintahan.
Fungsi komunikasi politik
Komunikasi politik berfungsi penting luar sistem politik karena sebagai orang sarana utama untuk keperluan menyampaikan pesan politik kepada masyarakat luas.
Fungsi dasar komunikasi politik adalah memberikan informasi yang tersebut akurat mengenai kebijakan, program, serta isu-isu politik yang mana sedang berlangsung, sehingga masyarakat dapat memahami situasi politik dan pemerintahan.
Selain itu, komunikasi politik juga berfungsi mempertahankan nilai-nilai tradisi dan norma politik siapa menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam sosialisasi politik, komunikasi politik menjadi hal utama sebagai tujuan mendidik, mengenalkan sistem politik, hak dan kewajiban politik bagi masyarakat negara.
Komunikasi politik juga bersifat persuasif, sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dan politik yang tersebut positif.
Kemudian, komunikasi politik berperan sebagai tugas kontrol sosial bersama-sama memberikan ruang bagi masyarakat untuk keperluan menyampaikan hak jawab dan pendapat, apa akhirnya dapat meningkatkan partisipasi politik publik.
Dengan demikian, komunikasi politik tidak hanya berupa menyampaikan pesan, tetapi juga membentuk opini, memotivasi, dan menjaga stabilitas politik luar masyarakat serta pemerintahan.