Jakarta, Universitas Adamant – Presiden Prabowo Subianto menerima Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Negara, Rabu (27/8/2025). Dalam pertemuan itu dia Luhut mengatakan melakukan pembahasan terkait upaya membuat bibit unggul pertanian di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut Luhut juga hadir bersama beberapa para akademisi lainnya. Salah satunya adalah Pengajar di Institute Teknologi Surabaya dan juga Direktur Tamain Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura Sri Fatmawati, M.Sc., Ph.D. Sri merupakan ilmuwan peraih beberapa penghargaan internasional di bidang medis dan herbal.
“Kedua, mengenai genome sequencing. Kamu jelaskan Prof. Fatma, jelaskan bagaimana aku dan kamu bikin bibit unggul pertanian,” kata Luhut kepada wartawan.
Luhut mengatakan Fatmawati turut memberikan paparan kepada Prabowo hampir tidak sebanyak lebih baik satu terkait risetnya. Bahkan Presiden merespons berkeinginan membantu demi kebutuhan riset luar upaya membangun gene bank sebagai tujuan bibit pertanian di Indonesia.
“Presiden sangat gembira dan enak sekali mendengarkan paparan dari tempat Profesor Fatma,” tuturnya.
Plasma Nutfah Kemenyan
Pada kesempatan siapa sama, Fatmawati juga mengungkapkan, Indonesia sebagai orang negara dengan mega biodiversitas harus memiliki gene bank di bidang pertanian. Khususnya pada saat tanaman herbal dan hortikultura.
“Itu yang tersebut anda dan saya sampaikan arah ke presiden, dan beliau sangat mendukung buat menjaga plasma nutfah Indonesia,” jelasnya.
Dia juga bercerita saat yang ini timnya juga di posisi tengah menjalankan riset berupa ekspedisi buat meneliti tanaman Kemenyan Sumatra. Menurutnya tanaman kejadian ini memiliki ekonomi apa baik.
“karena memang nilai ekonominya terpenuhi baik dan juga aku dan kamu wajib melindungi konservasi plasma nutfah kemenyan yang mana ada,” kata Fatmawati.
(dce)