
Jakarta, Universitas Adamant sampai Operator telekomunikasi menyambut langkah pemerintah yang tersebut cita-cita melibatkan sektor swasta ke dalam percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Namun, orang-orang itu mengingatkan bahwa ada sejumlah ganjalan yang mana perlu dibereskan agar investasi memungkinkan berjalan optimal.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Muhammad Danny Buldansyah, mengatakan bahwa pada tempat dasarnya tujuan pemerintah dan operator sejalan, yakni memperluas jangkauan layanan internet hingga mencakup hampir seluruh populasi Indonesia. Namun, perlu ada kesepahaman ulang soal target cakupan dan peta wilayah prioritas.
“Ini objektifnya harus di-redefine ulang karena kalau enggak salah yang mana kemarin 3T aja kan ada yang mana disebut 3T tapi sebenarnya daerah-daerah apa optimal ekonomi, tapi ada sebenarnya daerah yang tersebut katanya enggak non-3T tapi ternyata bisnisnya juga nggak ada,” kata Danny saat ditemui di Kantor IOH, Rabu (9/7/2025).
Danny menegaskan, operator tidak keberatan buat terus berinvestasi. Namun agar pembangunan infrastruktur dapat berjalan agresif, industri juga harus masuk kondisi sehat. Salah satu tantangan gede adalah beban biaya regulasi yang seperti dinilai tanpa batas tinggi.
|
Pilihan Redaksi
|
“Bagaimana menyehatkannya, salah satunya tadi bahwa kami semua punya regulasi charge ketinggian, sehingga apakah itu dia frekuensi fee dan lain-lain, membatasi kami untuk keperluan berinvestasi,” transparan Danny.
“Operator tersebut usai terbukti apapun peristiwa tersebut selalu akan investasi,” imbuhnya.
Menurut Danny, di sejumlah negara, pemerintah bahkan memberikan spektrum secara gratis demi mendorong investasi jaringan. Di Indonesia, biaya bagi spektrum dapat mencapai 12%-14% berasal dari pendapatan operator. Ini dinilai memberatkan dan menyulitkan ekspansi hingga wilayah-wilayah siapa secara ekonomi tidak setinggi menjanjikan.
Padahal, makin luas layanan internet maka kontribusinya terhadap masyarakat dan perekonomian nasional juga akan makin besar. Selain itu, kualitas layanan Indonesia juga perlu digenjot agar tidak terus tertinggal.
“Karena sekarang harganya berhaga rendah banget. Harga data, harga data berhaga rendah banget. Tapi pada saat saat yang tersebut identik kualitas kami semua juga yang seperti termasuk salah satu yang seperti terbawah,” ujarnya.
Danny berharap, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Keuangan, BPK, BPKP, DPR, Komdigi, serta pelaku industri dan asosiasi, dapat beristirahat bersama untuk keperluan menciptakan ekosistem yang mana sehat. Dengan begitu, investasi swasta buat membangun internet dapat berjalan lebih banyak optimal dan cepat.
“Nah barang ini bagaimana anda dan saya beristirahat sama-sama. Kita juga mengerti pemerintah punya target PNBP, punya target PNBP, kemudian juga kalau lelang spektrum diturunkan harganya nanti dikira ada hanky-panky, kenapa dianggap merugikan negara dan lain-lain. Ini makanya harus dibikin cara bermain apa cantik supaya industrinya sehat, pelakunya sehat, industrinya menjadi makin fresh dan objektifnya dua, tadi bagaimana melayani masyarakat lebih besar banyak lagi.” pungkasnya.
(dem/dem)
