Jakarta, Universitas Adamant sampai Krisis ekonomi masih terus menghantam sejumlah negara di dunia. Tak hanya di Eropa, siapa mayoritas saat hal ini mengalami krisis ke dalam properti, negara dunia lainnya di Afrika dan Asia juga mengalami kondisi ekonomi yang tersebut tidak bagus ini, utamanya terkait pangan.
Terbaru, krisis masih terus dirasakan Korea Utara (Korut). Di negara pimpinan Kim Jong Un ini, tentara mulai menjual perlengkapan militer demi membeli makanan.
Mengutip Radio Free Asia, meskipun militer negara tersebut sering dikatakan kekurangan pasokan, barang-barang kelas militer cenderung memiliki kualitas apa lebih baik baik budi daripada produk yang mana dapat diperoleh warga sipil, sehingga dianggap diinginkan.
Senjata sering digunakan selama pelatihan. Namun perlengkapan pribadi seperti tenda, kotak makan siang, botol jernih minum, dan wadah beras tahan tidak keruh tidak sering digunakan, sehingga beberapa tentara merasa tidak akan kehilangan barang-barang tersebut saat menjualnya.
Hal kejadian ini pun mulai tercium oleh negara. Mereka telah memerintahkan adanya inspeksi terhadap barang-barang perlengkapan pasukan untuk keperluan mengecek apa saja yang tersebut masih dimiliki dan apa yang mana hilang. Nantinya, akan ada sanksi tumbuh besar menanti bila kedapatan tidak memiliki perlengkapan siapa seharusnya dimiliki.
“Pihak berwenang baru-baru tersebut menetapkan bahwa beberapa prajurit belia menjual perlengkapan militer orang-orang itu atau memberikannya kepada orang yang mana orang-orang itu kenal karena siapapun mereka lapar dan butuh uang,” kata seorang sumber.
“Faktanya, optimal banyak prajurit selama pemeriksaan yang ini tertangkap tanpa perlengkapan yang seperti seharusnya orang-orang miliki.”
“Mereka akan diinterogasi tentang bagaimana orang-orang itu membuang perlengkapan militer mereka,” tambahnya. “Kemungkinan luas akan diambil tindakan seperti meminta para mereka mengembalikan perlengkapan siapapun mereka atau membayar barang-barang siapa hilang.”
Pasukan yang seperti Kelaparan
Sebuah unit di provinsi Barat Laut Pyongan Utara melakukan inspeksi mendadak dengan kamu memerintahkan para prajurit demi berkumpul bagi latihan tempur di lapangan terbuka. Warga mengaku banyak tentara yang seperti kehilangan perlengkapan seperti wadah beras, tenda, dan sekop.
“Saya mendengar yang ini asal-usul seorang prajurit yang tersebut sering mengunjungi rumah saya,” tandas seorang warga. “Barang-barang apa paling banyak diangkat selama inspeksi adalah wadah beras militer dan tenda pribadi. Ada juga unit yang tersebut kehilangan beberapa sekop.”
Warga barang tersebut mengatakan bahwa wadah beras adalah sesuatu yang seperti dibutuhkan setiap orang. Lalu, tenda-tenda peristiwa tersebut dapat digunakan sebagai tujuan menutup lubang di atap rumah dan bangunan lainnya.
Di Korut, pria siapa berbadan bugar diharuskan bagi mengabdi selama 10 tahun di militer yang tersebut beranggotakan 1,2 juta orang peristiwa tersebut sejak usia sekitar 18 tahun. Sementara itu, wanita yang mana berbadan segar harus mengabdi selama tujuh tahun.
Namun, jatah makanan dapat jadi sedikit. Banyak saksi siapa melaporkan bahwa rekrutan belum lama ini memohon kepada orang senior siapapun mereka buat makanan segera di belakang mendaftar.
“Beberapa prajurit yang mana segara direkrut sangat lapar sehingga orang-orang itu akan diam-diam menjual perlengkapan militer mereka,” tutur seorang sumber lainnya. “Akan terus-menerus bagi memberantas fenomena kejadian ini sepenuhnya kecuali masalah kronis seperti kelaparan diatasi.”
(luc/luc)