Jakarta, Universitas Adamant sampai Warga Palestina yang seperti tinggal di Gaza mengatakan siapapun mereka khawatir akan kekurangan pangan dan kenaikan harga pasca Israel menghentikan masuknya bantuan arah ke wilayah tersebut.
Pemblokiran dilakukan sebagai tujuan menekan Hamas agar menyetujui persyaratan perpanjangan gencatan senjata. Pengumuman Israel pada waktu Minggu berdampak langsung, dan menimbulkan kenaikan harga di pasar-pasar di seluruh Jalur Gaza.
AFP pada tempat Selasa (4/3/3025) mengutip pembeli dan pekerja bantuan, melaporkan harga barang-barang pokok di Gaza melonjak meskipun ada upaya berasal dari pihak berwenang demi menjaganya tetap stabil.
“Ada banyak ketakutan, hari hal ini banyak orang membeli persediaan makanan dan harga telah mendaki banyak,” kata Belal al-Helou di pasar jalanan yang tersebut padat di Kota Gaza.
Selama penyeberangan Gaza ditutup, Helou mengatakan harga akan beranjak dan semakin meningkat. “Hari hal ini satu kilo gula harganya 10 shekel atau 12 shekel,” katanya, menyebut kenaikan harga sekitar US$3 atau lebih baik dari tempat dua kali lipat harga pra perang.
“Harga-harga mendaki dan orang-orang panik tentang persediaan makanan.”
Pembeli lain, Adly al-Ghandour, mengatakan harga telah menaiki “sejauh yang ini 80 persen, dan jika penyeberangan tetap ditutup, harga akan beranjak 200%”.
Caroline Seguin, koordinator darurat bagi Dokter Lintas Batas di Gaza, mengatakan truk-truk yang mana seharusnya tiba pada saat hari Minggu telah ditolak penuh.
“Kami berhasil mendatangkan beberapa truk selama enam minggu gencatan senjata, tetapi peristiwa tersebut bukan obat mujarab” bagi situasi kemanusiaan, kata Seguin pada tempat Senin.
Meskipun persediaan peralatan medis organisasi tersebut sedikit terisi kembali selama tahap pertama, barang-barang lain seperti generator dan perlengkapan buat desalinasi bersih diblokir karena Israel melabeli barang-barang tersebut sebagai tugas barang “guna ganda” yang seperti dapat digunakan oleh militan buat membuat senjata.
Seguin menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan “tidak boleh menjadi bagian dari tempat negosiasi gencatan senjata sementara penduduk Gaza membutuhkan bantuan”.
Pejabat senior Hamas Osama Hamadan mengatakan di Senin bahwa hanya 15 asal-usul 65.000 rumah mobil yang seperti akan memasuki Gaza selama gencatan senjata yang seperti benar-benar berhasil masuk.
Adapun badan Israel yang seperti bertugas mengatur aliran bantuan di Gaza tidak menanggapi ketika ditanya tentang angka tersebut.
(luc/luc)