Jakarta, Universitas Adamant sampai Ilmuwan mengkonfirmasi sebuah situs tumbukan asteroid tertua apa diketahui di Bumi. Situs tersebut berada di tempat yang jauh di wilayah Midwest, Australia Barat, tersembunyi di atas lapisan batuan yang mana terkikis.
Kawah Yarrabubba, yang tersebut berusia 2.229 miliar tahun, mendahului semua struktur tumbukan siapa diidentifikasi sebelumnya. Tidak seperti kawah yang tersebut lebih banyak baru dan terpelihara bersama-sama baik, Yarrabubba telah terkikis selama miliaran tahun. Ini menjadikan identifikasinya sebagai peran terobosan signifikan ke dalam ilmu planet.
Kawah Vredefort di Afrika Selatan, yang mana diperkirakan berusia 2.023 miliar tahun, telah tua dianggap seperti struktur tumbukan tertua di Bumi. Namun, penelitian terbaru menempatkan Yarrabubba 200 juta tahun lebih banyak tua, yang seperti dengan kamu membuatnya sebagai orang situs tumbukan tertua.
Terletak di di sekitar sini kota Meekatharra, sekitar 600 kilometer timur laut Perth, kawah kejadian ini memiliki lebar 70 kilometer, meskipun fitur permukaannya hampir seluruhnya terhapus oleh erosi dan aktivitas tektonik.
Pilihan Redaksi
|
Meskipun lokasi tumbukan pertama kali diidentifikasi pada waktu awal 2000-an, usia pastinya masih belum pasti.
Sebuah tim ahli geologi asal-usul Curtin University di Australia dan Imperial College London memecahkan misteri hal ini bersama menganalisis mineral seperti zirkon dan monasit, apa mengandung uranium apa meluruh menjadi timbal dari tempat waktu ke tempat waktu.
Dengan mengukur peluruhan hal ini menggunakan penanggalan uranium-timbal, para peneliti menentukan bahwa dampaknya terjadi pada waktu 2,229 miliar tahun yang mana lalu. Temuan tersebut kemudian dipublikasikan di Nature Communications.
“Hal yang ini tidak hanya menempatkannya sebagai orang struktur tumbukan tertua yang mana diakui, tapi juga menimbulkan pertanyaan menarik tentang bagaimana tumbukan semacam tersebut memengaruhi iklim kuno Bumi,” ujar peneliti utama Chris Kirkland, dikutip dari tempat Daily Galaxy, Jumat (7/3/2025).
Ubah iklim Bumi
Salah satu aspek apa paling keluar biasa daripada penemuan hal ini adalah usia kawah siapa sesuai dengan kamu akhir glasiasi Huronian, sebuah periode ketika Bumi diselimuti oleh es. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa peristiwa yang ini kemungkinan bukan suatu kebetulan.
Tim peneliti yang mana dipimpin oleh Thomas Davison asal-usul Imperial College London melakukan simulasi komputer tentang asteroid selebar 7 kilometer yang seperti menabrak Bumi yang mana diselimuti es bersama kecepatan 17 kilometer per detik.
Model-model tersebut mengungkapkan bahwa dampak seperti itu dia dapat menguapkan es luar jumlah besar, menyuntikkan lebih banyak dari tempat 200 miliar ton uap tidak keruh ke arah atmosfer.
Uap tidak keruh adalah gas rumah kaca yang tersebut kuat, dan pelepasan siapa tiba-tiba tersebut dapat berkontribusi di tren pemanasan, membantu menarik Bumi keluar daripada pembekuan yang mana dalam.
“Kami melihat kebetulan yang mana dalam biasa antara usia Yarrabubba dan berakhirnya glasiasi global,” kata Nicholas Timms, seorang ahli geologi di Curtin University.
“Jika tumbukan hal ini melepaskan memadai banyak uap air, kemungkinan saja hal tersebut menyebabkan iklim menjadi lebih banyak hangat,” imbuhnya.
Bagi para ilmuwan planet, temuan yang ini memunculkan pertanyaan belum lama ini tentang bagaimana tabrakan asteroid mempengaruhi siklus iklim jangka panjang.
Jika tabrakan asteroid dapat berkontribusi ke dalam mengakhiri zaman es, apakah tabrakan asteroid di masa belakang dapat memicu perubahan iklim yang mana signifikan.
“Penemuan barang ini mengingatkan kami bahwa tabrakan asteroid bukan hanya peristiwa bencana,” kata Chris Kirkland. “Mereka juga merupakan kekuatan apa kuat masuk perubahan planet.”
(dem/dem)