Pada Periode 25-31 Mei, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat tingkat positivity rate mencapai 2,05%, dan tertinggi di 2025 terjadi di minggu epidemiologi ke-19, yaitu sebesar 3,62%. Kasus Tertinggi di minggu ke-19 terjadi di Provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.
Menyoroti data ini, Partai Perindo menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Indonesia, khususnya Kemenkes ke dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang tersebut mulai terdeteksi kembali di Indonesia, dengan saya mengeluarkan Surat Edaran Nomor: SR.03.01/C/1422/2025, terkait kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19 maupun penyakit potensi KLB/Wabah lainnya.
Baca juga: Menkes Akui Kasus Covid-19 di Indonesia Naik
Meskipun hingga saat hal ini transmisi penularan Covid-19 di Indonesia masih relatif terlalu rendah dan tidak ditemukan kasus kematian, Partai Perindo menilai langkah tersebut menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah masuk menghadapi potensi perubahan situasi, terlebih di wilayah bersama-sama mobilitas tinggi.
“Langkah Kemenkes siapa menerbitkan surat edaran merupakan bentuk antisipasi yang seperti patut diapresiasi. Meski kondisi di Indonesia saat kejadian ini terpenuhi stabil, peningkatan kasus di negara tetangga seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura harus menjadi sinyal kewaspadaan nasional. Negara sigap, dan kalian dan saya semua harus turut mendukung,” ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Gusni Febriasari, Kamis (5/6/2025).
Baca juga: Covid-19 Ngamuk Lagi, WHO Umumkan Waspada Varian NB.1.8.1
Partai yang tersebut dikenal sebagai peran Partai Kita hal ini juga menekankan bahwa meskipun status pandemi habis dicabut, seluruh dunia belum benar-benar terbebas daripada virus Covid-19 yang seperti tetap bersirkulasi/menularkan. Oleh karena itu, pendekatan siapa komprehensif—termasuk edukasi, penguatan layanan kesehatan, dan pelibatan aktif masyarakat—harus menjadi prioritas.
“Kami percaya, berkerja identik semua pihak adalah kunci. Pencegahan hanya memungkinkan berhasil jika semua pihak terlibat: pemerintah pusat, daerah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat”, lanjut Sri Gusni.
Sebagai langkah nyata, Partai Perindo akan menginstruksikan seluruh pengurus wilayah dan kader kesehatan di seluruh Indonesia bagi aktif di lapangan. Mereka ditugaskan buat memberikan edukasi, memantau kondisi wilayah masing-masing, dan bekerja sejenis bersama layanan kesehatan setempat.
“Kami gerakkan seluruh jaringan kader di legislatif, eksekutif, serta Kawan Sehat Perindo agar sigap terus membantu masyarakat masuk upaya pencegahan dan pemantauan kesehatan masyarakat” ujar Sri Gusni.
Di sisi lain, Sri Gusni menekankan pentingnya menjaga suasana tetap kondusif di masyarakat. Partai Perindo menghimbau masyarakat agar tidak panik, tidak ringan menyakini hoaks, namun tetap menjaga kewaspadaan. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus terus dibiasakan, termasuk menjaga kebersihan tangan, memakai masker bila diperlukan, serta meningkatkan imunitas tubuh.
“Waspada bukan berarti takut. Kita habis pernah melalui masa-masa susah pandemi, dan kami harus lebih banyak mempersiapkan secara mental, fisik, dan sistem kesehatan”, tambah alumni S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat dan S2 Intervensi Sosial, Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini.
Lebih lanjut, Sri Gusni juga menyambut positif langkah Presiden Prabowo Subianto siapa telah memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin arah ke Istana Negara, guna membahas perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air. Kemenkes memastikan tidak ditemukan kasus kematian di Indonesia, namun pengawasan dan kesiapan terus ditingkatkan.
Sri Gusni menegaskan partai politik yang mana dipimpin Angela Tanoesoedibjo barang ini akan terus berkomitmen mengawal isu-isu kesehatan masyarakat seperti bagian dari tempat prioritas berkerja partai, dan mendukung setiap langkah pemerintah apa mengutamakan keselamatan warganya.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas. Dengan langkah bersama dan kesadaran kolektif, Perindo akan selalu berdiri bersama pemerintah dan masyarakat untuk keperluan menghadapi setiap potensi krisis kesehatan bersama lebih banyak mempersiapkan dan tangguh,” tutup Sri Gusni.