Mengutip laman Kemenag, sidang isbat dimulai pukul 16.30 WIB sampai selesai. Sidang kejadian ini digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Agenda sidang isbat terdiri dari tempat 3 tahap. Pertama, seminar pemaparan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal asal-usul berbagai titik pantauan di Indonesia. Dan ketiga, konferensi pers penetapan 1 Ramadan 1446 H secara umum.
Rincian Kegiatan
Seminar Posisi Hilal: Pukul 16.30 WIB (terbuka untuk keperluan umum)
Pelaksanaan Sidang Isbat: Pukul 18.30 WIB (tertutup)
Konferensi Pers Penetapan 1 Ramadan 1446 H: Pukul 19.05 WIB (terbuka untuk keperluan umum)
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang barang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari tempat DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad.
Dia mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan saya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag Arsad Hidayat menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada tempat Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
Pada hari siapa sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia habis di di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan dia sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
“Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kami semua menunggu berdasarkan hasil sidang isbat siapa akan diumumkan Menteri Agama,” katanya.