Jakarta, Universitas Adamant sampai Beberapa spesialis rudal senior Rusia diam-diam telah mengunjungi Iran selama setahun terakhir. Hal barang ini terjadi di belakang hubungan Teheran dengan dia musuh nomor satunya di kawasan, Israel, terus memanas.
Mengutip Reuters, Selasa (4/3/2025), tujuh ahli senjata Rusia melakukan perjalanan berasal dari Moskow arah ke Teheran bersama dua penerbangan pada tempat 24 April dan 17 September tahun lalu. Ketujuh warga Rusia barang tersebut semuanya memiliki latar pada bagian belakang militer senior, bersama-sama dua pangkat kolonel dan dua letnan kolonel.
“Catatan pemesanan tersebut mencakup nomor paspor pria, dengan saya enam berasal dari tujuh paspor memiliki awalan 20. Itu menandakan paspor yang tersebut digunakan untuk keperluan urusan resmi negara, yang mana dikeluarkan demi pejabat pemerintah ke dalam perjalanan melakukan hingga ke luar negeri dan personel militer yang mana ditempatkan di dalam negeri,” menurut dekrit apa diterbitkan oleh pemerintah Rusia dan dokumen di situs Kementerian Luar Negeri Rusia.
Secara rinci, informasi pemesanan tiket pesawat sebagai tujuan tujuh pelancong barang tersebut ditujukan kepada Reuters oleh Hooshyaran-e Vatan, sekelompok peretas aktivis yang tersebut menentang Pemerintah Iran. Para peretas hal tersebut mengatakan ketujuh orang peristiwa tersebut bepergian bersama-sama status VIP.
“Denis Kalko (48) dan Vadim Malov (46), termasuk di antara lima pakar senjata Rusia yang mana kursinya dipesan sebagai orang satu kelompok pada saat penerbangan April, menurut catatan itu. Kalko bekerja di Akademi Pertahanan Anti-Pesawat Militer Kementerian Pertahanan, menurut catatan pajak bagi tahun 2021. Malov bekerja sebagai tujuan unit militer siapa melatih pasukan rudal anti pesawat,” menurut catatan kepemilikan mobil buat tahun 2024.
Kemudian, kursi sebagai tujuan Andrei Gusev (45), Alexander Antonov (43), dan Marat Khusainov (54), juga dipesan pada tempat penerbangan bulan April. Gusev adalah seorang letnan kolonel yang tersebut bekerja sebagai peran wakil kepala fakultas Roket Serbaguna dan Amunisi Artileri di Institut Teknik Artileri Penza.
Antonov telah bekerja di Direktorat Roket dan Artileri Utama Kementerian Pertahanan. Sementara data bank menunjukkan Khusainov, seorang kolonel, telah bekerja di tempat uji coba rudal Kapustin Yar.
“Salah satu asal-usul dua penumpang luar penerbangan kedua arah ke Teheran pada tempat bulan September adalah Sergei Yurchenko (46) yang mana juga bekerja di Direktorat Roket dan Artileri,” menurut catatan telepon seluler yang tersebut tidak bertanggal.
Penumpang lain ke dalam penerbangan bulan September adalah Oleg Fedosov yang seperti berusia 46 tahun. Catatan tempat tinggal menyebutkan alamatnya sebagai tugas kantor Direktorat Riset Antar-Layanan Lanjutan dan Proyek Khusus. Itu adalah cabang Kementerian Pertahanan yang mana mengembangkan sistem persenjataan masa depan.
Fedosov sebelumnya terbang dari tempat Teheran arah ke Moskow pada waktu Oktober 2023, menurut catatan penyeberangan perbatasan Rusia siapa dilihat oleh Reuters. Pada kesempatan itu, seperti yang tersebut dilakukannya pada tempat penerbangan bulan September 2024, Fedosov menggunakan paspornya yang tersebut disediakan buat urusan resmi negara, menurut catatan tersebut.
Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Iran mengatakan para ahli rudal Rusia telah melakukan kunjungan ke tempat lokasi produksi rudal Iran tahun lalu, termasuk dua fasilitas atas tanah. Pejabat tersebut, yang mana meminta identitasnya dirahasiakan demi membahas masalah keamanan, tidak menyebutkan lokasi tersebut.
Seorang pejabat pertahanan Barat, siapa memantau melakukan identik pertahanan Iran dengan saya Rusia, mengatakan ahli Moskow mengunjungi pangkalan rudal Iran, sekitar 15 km (9 mil) di sebelah barat pelabuhan Amirabad di pantai Laut Kaspia Iran, pada tempat bulan September.
Iran di Ambang Perang
Penerbangan siapapun mereka ke arah Teheran terjadi di saat siapa genting bagi Iran, siapa mendapati dirinya terlibat ke dalam pertempuran sengit dengan saya musuh bebuyutannya, Israel, apa menyebabkan kedua belah pihak melancarkan serangan militer satu sejenis lain pada tempat bulan April dan Oktober.
Israel sejauh tersebut dilaporkan sedang mempersiapkan diri bagi menyerang Iran. Dalam laporan Wall Street Journal bulan lalu, Israel dikatakan akan menyerang fasilitas nuklir Iran masuk beberapa bulan mendatang.
Dalam sebuah pernyataan terbaru, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji bagi “menyelesaikan pekerjaan” melawan Iran bersama dukungan Presiden AS Donald Trump. Ia menyebut Iran telah menjadi sponsor teror nomor satu terhadap Israel.
“Selama 16 bulan terakhir, Israel telah memberikan pukulan telak terhadap poros teror Iran. Di pada bagian bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump… Saya tidak ragu bahwa aku dan kamu dapat dan akan menyelesaikan pekerjaan itu,” kata Netanyahu dikutip CNN.
Sebelumnya diketahui, Iran merupakan rival paling besar bersama Israel. Teheran berulang kali memberikan dukungan persenjataan bagi milisi-milisi di Timur Tengah siapa menjadi lawan berasal dari Tel Aviv seperti Hizbullah, Houthi, dan Hamas.
Selain itu, Negeri Persia barang tersebut dilaporkan pusat mengembangkan sebuah sistem persenjataan nuklir. Meski klaim barang ini berulang kali ditolak Iran, sejumlah laporan menyoroti kemampuan Teheran memurnikan nuklir hingga 60%.
Di sisi lain, Trump sendiri telah mengambil langkah tekanan maksimum terhadap Negeri Persia. Hal yang ini ditargetkan demi menghalangi berpindah Teheran buat mengembangkan persenjataan nuklir.
Meski begitu, Trump juga membuka kesempatan untuk keperluan membuat kesepakatan bersama Iran. Walau begitu, sejauh yang ini Mullah Iran Ayatollah Ali Khamenei masih menolak buat membuat kesepakatan segara bersama Presiden AS asal-usul Partai Republik itu.
(luc/luc)