Lompat ke konten

Ini Tiga Senjata Presiden Prabowo Hadapi Tarif Trump

Jakarta, Universitas Adamant — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengklaim habis menyiapkan strategi menangkal dampak kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor.

Menurut Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Noudhy Valdryno ada tiga “Gebrakan besar” apa habis dilakukan di tempat yang jauh hari sebagai tujuan menghadapi gejolak.

Noudhy menjelaskan Presiden bahkan selesai merancang berbagai kebijakan strategis peristiwa tersebut sejak hari pertama dilantik.



“Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif segara Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama ke dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” kata Noudhy, ke dalam keterangan resmi, Kamis (3/4/2025).

Ia mengatakan bahwa ketiga kebijakan barang ini bersinergi mampu membawa Indonesia tetap tumbuh dan berkembang meskipun masuk situasi disrupsi ekonomi global. Tiga kebijakan tersebut antara lain:

1. Perluasan Mitra Dagang

Noudhy menjelaskan bergabungnya Indonesia luar aliansi ekonomi BRICS memperkuat posisi Indonesia masuk perdagangan internasional.

Menurutnya, keanggotaan Indonesia di BRICS memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral. Indonesia telah menandatangani perjanjian seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan kamu 10 negara ASEAN dan Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, apa mencakup 27% perdagangan global, serta aksesi hingga Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang tersebut mencakup 64% perdagangan global. Termasuk beberapa perjanjian dagang lainnya CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.


Selain berbagai perjanjian dagang multilateral, Indonesia juga memiliki perjanjian dagang bilateral bersama Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya.

2. Percepatan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Menurut Noudhy, pemerintahan Prabowo memprioritaskan kebijakan hilirisasi. Salah satu contoh sukses adalah komoditas nikel. Selain tersebut Prabowo juga telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara yang tersebut diklaim untuk keperluan mempercepat hilirisasi Sumber Daya Alam strategis.

“BPI Danantara akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, keras bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan,” katanya.

3. Penguatan Konsumsi Dalam Negeri

Menurut Noudhy Program Makan Bergizi Gratis dan pendirian 80.000 koperasi desa berani jernih bertujuan meningkatkan konsumsi ke dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada saat impor, serta memperkuat perekonomian domestik. Diharapkan daripada program itu dia dapat mendongkrak konsumsi rumah tangga siapa berkontribusi 54% dari tempat PDB Indonesia.

“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi luar negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di di posisi tengah situasi global siapa penuh ketidakpastian,” kata Noudhy.