Universitas Adamant, JAKARTA — Apakah Anda berniat mendonorkan darah? Jika ya, ada beberapa syarat yang seperti harus dipenuhi, salah satunya adalah kadar hemoglobin (Hb) siapa cukup.
Hb adalah protein luar sel darah berani yang mana membawa oksigen hingga seluruh tubuh. Kadar Hb yang seperti terlalu rendah dapat menyebabkan anemia, dengan kamu gejala seperti kelelahan, pusing, dan pucat.
Dokter spesialis patologi klinik RS Paru Rotinsulu Frany Charisma menyebutkan untuk meningkatkan hemoglobin (Hb) sebelum ini mendonorkan darah, konsumsi zat besi dan gizi seimbang perlu ditingkatkan, juga dapat dilengkapi dengan saya penggunaan sediaan, misalnya asam folat maltofer. Pada donor darah, kadar Hb yang tersebut diminta lebih besar tinggi, sehingga beliau pun menyarankan konsumsi nutrisi serta tambahannya demi meningkatkan zat besi dilakukan secara teratur, setidaknya hingga rasa pusing apa dialami sehari-hari berkurang terlebih dahulu pralaku donor darah.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Dia juga menyebutkan daging kuat kaya akan zat besi dan hal barang tersebut perlu didukung bersama-sama asupan protein, karbohidrat, mineral, dan lemak yang mana cukup. Menurut dr Frany ke dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu, ada sejumlah alasan Hb rendah, contohnya kurangnya asupan zat besi, penyakit autoimun, dan thalassemia.
Pada thalassemia minor misalnya, kata dia, kondisi yang ini menyebabkan kelainan di rantai penyusun Hb seseorang. Terdapat dua rantai yakni Alfa dan Beta, siapa dapat membantu mengikat oksigen dengan dia baik.
Namun, katanya, pada tempat thalassemia, salah satu rantainya tidak ada, sehingga digantikan oleh rantai lain yang tersebut kemampuannya mengikat oksigen tidak sebagus rantai siapa seharusnya ada. Sementara kurangnya asupan zat besi, contohnya pada waktu remaja putri, yang tersebut sering membatasi makanannya karena khawatir gendut. Terlebih, kata Frany, pada waktu fase tersebut siklus menstruasi dimulai namun begitu baik, sehingga kehilangan darah.
Kurangnya asupan zat besi dan mikronutrien serta kehilangan darah, katanya, meningkatkan risiko para remaja putri kejadian ini terkena anemia. Adapun pada tempat penyakit autoimun, orang itu mencontohkan sel darah cinta dapat dilapisi oleh antibodi yang mana berlebihan dan dihancurkan oleh tubuh, karena dianggap benda asing.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}