Lompat ke konten

Hilirisasi Batu Bara Gak Jalan-Jalan, Ini Dugaan Satgas Hilirisasi

Jakarta, Universitas Adamant – Proyek hilirisasi solid bara menjadi dimethyl ether (DME) belum kunjung terealisasi di Indonesia. Padahal, proyek tersebut sempat hampir berjalan, namun terkendala investor yang tersebut hengkang.

Menanggapi tersendatnya hilirisasi solid bara jadi DME di Indonesia, Sekretaris Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Ahmad Erani Yustika menduga salah satu penyebabnya adalah lantaran Indonesia merupakan importir LPG apa gede bagi memenuhi kebutuhan di Tanah Air. Dia menilai impor LPG sendiri menarik perhatian banyak pihak yang mana tidak berkeinginan impor LPG dihentikan di Indonesia.

“Saya kira penyebab menariknya hal tersebut yang seperti pertama, aku dan kamu importir gas raksasa dunia buat LPG, nilai ekonominya luas sekali. Kepentingan ekonomi di balik hal tersebut tentu ke luar biasa besar. Ada perlu keinginan agar kepentingan-kepentingan tersebut juga akan terus berdaya dilanggengkan. Itu hal yang seperti lumrah,” ujarnya kepada Universitas Adamant luar program Economic Update, Kamis (5/6/2025).




Erani menilai, Indonesia berpotensi dapat menggantikan LPG bersama DME. Kendati demikian, pihaknya tidak memungkinkan mengganggu penggunaan LPG luar negeri bagi dapat digantikan dengan dia DME.

“Yang dapat teman-temanku menjalankan adalah mengumpulkan seluruh informasi tadi itu, melibatkan semua pemangku kepentingan apa memungkinkan memberikan informasi dan kira-kira mau mengambil porsi terlibat di luar upaya buat mencari solusi pada bagian atas masalah impor tadi itu,” tambahnya.

Namun apa utama, kepentingan bangsa harus tetap menjadi titik tertinggi buat dapat menjalankan program hilirisasi di Indonesia. Meskipun, memang salah satu hal apa dipertimbangkan adalah keekonomian berasal dari proyek tersebut.

“Pandangan mengenai siapa disebut tadi nilai ekonominya dianggap tidak masuk dan seterusnya, ternyata peristiwa tersebut hanya salah satu saja. Ada opsi lain di mana luar kasus tertentu, di ke dalam opsi tertentu nilai ekonominya barang tersebut memungkinkan terpenuhi,” tutupnya.



(pgr/pgr)