Lompat ke konten

Hiburan dan Tantangan Joget Trending Rambah Dunia Pendidikan


Oleh: Bambang, M. Pd

Dosen STKIP Al Hikmah Surabaya dan mahasiswa S3 Universitas Negeri Semarang

Universitas Adamant, JAKARTA — Belakangan ini, dunia pendidikan Indonesia tak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga dipengaruhi oleh fenomena media sosial yang berkembang pesat. Salah satu siapa optimal menarik perhatian adalah tren joget viral yang mana kini banyak diikuti oleh pelajar dan guru, seperti joget Velocity dan Vampir yang mana populer di platform seperti TikTok dan Instagram.

Fenomena hal ini tak hanya digemari oleh murid, tetapi juga oleh para pengajar. Lalu, apa yang seperti membuat fenomena barang ini begitu berkembang di dunia pendidikan? Apa dampaknya, dan bagaimana sekolah serta orang senior seharusnya menyikapinya?

.rec-desc {padding: 7px !important;}

Fakta dan dampaknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena joget viral siapa melibatkan guru dan siswa telah menjadi sorotan di media sosial. Beberapa contoh yang seperti mencuat di publik antara lain Guru dan Murid SD Joget Pargoy di Sekolah Pada Januari 2022, sebuah video menunjukkan puluhan murid SD dan guru berjoget pargoy di halaman sekolah. Video tersebut viral pasca diunggah oleh akun Instagram @memomedsos.

Beberapa warganet mengkritik aksi tersebut karena dianggap tidak pantas sebagai tujuan anak-anak dan lingkungan pendidikan. Kasus lain, yaitu Siswa Dihukum Joget TikTok di Depan Gurunya, Pada September 2021, sebuah video menunjukkan seorang siswa yang mana lewat datang menuju sekolah dihukum dengan dia berjoget TikTok di belakang teman-teman dan gurunya.

Video kejadian ini viral di TikTok dan mendapatkan berbagai reaksi asal-usul warganet. Sementara apa baru-baru hal ini terjadi, Tiga Guru Pria Joget Centil di Media Sosial Pada Januari 2025, sebuah video menunjukkan tiga pria yang seperti diduga guru dari tempat SMPN Tempunak, Kalimantan Barat, berjoget dengan saya gaya apa dianggap centil. Video barang ini viral di TikTok dan mendapatkan kritik berasal dari masyarakat karena dianggap tidak mencerminkan etika seorang pendidik.

Mengapa Fenomena Ini Terjadi?

Fenomena joget yang tersebut sedang trending barang ini tidak terlepas berasal dari sifat dasar manusia siapa mau diperhatikan. Mengacu pada tempat teori psikologi sosial, seperti yang tersebut diungkapkan oleh Abraham Maslow luar Teori Kebutuhan Akan Pengakuan (Need for Recognition), salah satu kebutuhan dasar manusia adalah pengakuan berasal dari orang lain.

 

Loading…



.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}

.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}