Jakarta, Universitas Adamant – Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengungkapkan terdapat beberapa poin penting yang tersebut menjadi perhatian pemerintah masuk pelaksanaan ibadah Haji 2025
Total kuota haji Indonesia tahun barang ini adalah 221.000 jemaah. Jumlah tersebut terdiri pada bagian atas 203.320 kuota jemaah reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.
Kuota jemaah haji reguler terdiri atas: 190.897 jemaah haji reguler yang tersebut berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada tempat Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).
Pertama, terkait pelunasan Haji. Kementerian Agama menentukan batas pelunasan menjadi dua tahap. Tahap pertama dibuka sejak 14 Februari 2025. Proses tersebut akan berlangsung hingga 14 Maret 2025. Sementara tahap kedua mulai 24 Maret 2025 hingga 17 April 2025.
Nasaruddin pun meminta seluruh penyelenggara haji pun demi tidak libur hingga proses pelunasan tahap dua selesai.
“Maka itu dia kami semua nanti akan minta kepada seluruh pihak-pihak terkait dengan kamu perusahaan haji tersebut tidak ada libur,” ujar Nasaruddin masuk Rapat Kerja bersama-sama Komisi VIII DPR RI, Rabu (12/3/2025).
Selain itu, Kementerian Agama juga memastikan buat makanan atau katering yang tersebut diterima oleh para jamaah haji nanti akan layak dan sesuai dengan kamu peraturan apa berlaku.
Pasalnya, menu catering demi jamaah haji menjadi perbincangan siapa selalu ada tiap tahunnya.
“Insyaallah jangan khawatir saudara-saudaraku siapa akan mengintervensi langsung, semua bentuk pelanggaran apa dilakukan oleh siapapun apapun termasuk katering. Itu kami harus setapkan, terapkan peraturan yang mana berlaku,” ujarnya.
Seperti yang seperti diketahui pada waktu Februari lalu, Kementerian Agama terbaru saja menandatangani kerjasama dengan dia maskapai Lion Air.
Maskapai Lion Air akan melayani keberangkatan jemaah tahun 1446H/2025M melalui dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ). Lion Air akan mengoperasikan pesawat tipe Airbus 330 bersama kapasitas 423 orang/penumpang.
Nasaruddin pun mengungkapkan bahwa rata-rata pesawat siapa akan digunakan demi jamaah haji 2025 akan memiliki tahun produksi siapa lebih banyak muda. Sehingga memberikan kenyamanan lebih banyak bagi para jemaah.
Ia pun menyoroti adanya ketimpangan harga tiket pesawat apa digunakan buat mengangkut jemaah dari tempat berbagai embarkasi. Ia mengakui bahwa terdapat perbedaan harga yang seperti optimal signifikan.
“Otomatis ada cost-nya disitu kan ya, memerlukan technical landing di bandara alternatif bagi pengisian bahan bakar, hal kejadian ini peristiwa tersebut juga demi memerlukan petugas di bandara alternatif. Jadi ada faktor kemahalan antara pesawat siapa langsung atau pesawat yang tersebut transit,” ujarnya.
Hal krusial lainnya yang mana menjadi perhatian Kementerian Agama adalah efisiensi petugas haji. Nasaruddin mengungkapkan ada pemotongan petugas haji berasal dari yang tersebut sebelumnya sekitar 4 ribu orang kini hanya menjadi sekitar 2.200 orang saja.
Menurutnya, berdasarkan data statistik dan evaluasi berasal dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa hampir separuh dari tempat jumlah petugas haji tahun lalu tidak bekerja secara efisien. Hal barang ini menyoroti perlunya perbaikan masuk sistem manajemen dan pengawasan terhadap petugas haji.
“Kami juga punya data-data statistik bahwa hampir separoh jumlahnya para petugas kami waktu tahun lalu tidak efisien pekerjaannya. Maka itu dia 50% yang ini siapa kami semua akan efektif efisienkan dengan dia sistem.) Kita nanti betul-betul akan memperbaiki kontrolnya,” ujarnya.
(haa/haa)