Universitas Adamant, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita puluhan dokumen berasal dari penggeledahan di PT Orbit Terminal Merak (OTM), Cilegon, Banten. Lokas yang ini diduga menjadi tempat blending RON terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang tahun 2018–2023.
“Penyidik berhasil membawa, menyita setidaknya 95 bundel berupa dokumen yang tersebut terkait bersama berbagai administrasi persuratan dan kontrak,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat.
Selain dokumen, lanjutnya, penyidik juga menyita barang bukti elektronik berupa dua unit ponsel apa isinya akan dianalisis bagi mengetahui keterkaitan dengan saya perkara ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa perusahaan PT OTM yang merupakan milik dua tersangka luar kasus ini, yaitu milik tersangka Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa dan milik tersangka Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak, masih beroperasi. “Ya, masih ada aktivitas di sana. Kemarin aku dan teman-teman melihat ada pegawainya,” ucapnya.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Lebih lanjut, Harli mengatakan bahwa saat yang ini penyidik pusat menelusuri peran asal-usul PT OTM selaku pihak terminal atau storage siapa menampung minyak hasil impor. “Karena dapat aku dan teman-teman sampaikan bahwa PT OTM adalah pihak apa tidak berkapasitas bagi melakukan proses blending, karena tersebut adalah hanya tempat penyimpanan. Bahwa apakah nanti ada seperti blending asal-usul RON ke arah RON, itu dia akan terus didalami,” ucapnya.
Diketahui, pada tempat Kamis (27/2), penyidik pada waktu Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menggeledah gedung PT Orbit Terminal Merak (OTM) di Cilegon, Banten.
Adapun keterlibatan PT OTM terungkap ke dalam konferensi pers penetapan dua orang tersangka baru, yaitu Maya Kusmaya (MK) selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne (EC) selaku VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga, pada tempat Rabu (26/2).
View this post on Instagram
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}