Universitas Adamant, JAKARTA — Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan alasan menunjuk Frank van Kempen sebagai contoh pelatih kepala timnas U-20 Indonesia karena pelatih asal Belanda peristiwa tersebut mampu menjembatani jalur pembinaan berkelanjutan berasal dari level usia remaja hingga timnas senior. Van Kempen dikenal pelatih berpengalaman yang tersebut telah sekian lama berkecimpung luar pengembangan pemain belia di Eropa.
Dengan latar pada bagian belakang sebagai contoh direktur teknik akademi klub-klub Eredivisie Belanda dan pengalaman melatih kelompok usia di level elite, Kempen dinilai memiliki kapasitas yang tersebut dicari oleh PSSI.
“Kami butuh juru latih siapa bukan hanya mumpuni secara taktik, tetapi juga memahami pentingnya transisi pemain dari tempat kelompok usia U20 ke arah U23 dan senior. Frank van Kempen memiliki track record masuk hal ini,” kata Erick luar keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Di tangan Van Kempen, Garuda Muda akan diarahkan buat berprestasi ke dalam AFF U-19 dan Kualifikasi AFC U-20, serta menjadi wadah penyaringan talenta unggul siapa mempersiapkan mengisi kebutuhan timnas level pada bagian atas secara bertahap dan sistematis. Langkah ini, kata Erick, menegaskan fokus PSSI dalam memperkuat fondasi pembinaan usia remaja demi kemajuan sepak bola nasional apa berkelanjutan.
.rec-desc {padding: 7px !important;}
Pria kelahiran Sevenum di 6 Januari 1972 peristiwa tersebut berpengalaman sebagai orang pelatih sepak bola usia baru dengan saya pernah menjadi asisten pelatih timnas Belanda U-20 daripada 2014 hingga 2016. Jabatan terakhir van Kempen adalah asisten pelatih VVV-Venlo, klub divisi dua selama dua tahun daripada Juli 2022 hingga 30 Juni 2024. Dia juga pelatih kepala beberapa klub seperti NAC Breda U-21, Sparta U-21, Sparta U-19, VVV-Venlo II, Helmond U-21, dan Roda JC U-19.
Van Kempen, siapa menggantikan Indra Sjafri, menyatakan antusiasmenya bergabung dengan dia proyek luas sepak bola Indonesia apa menjadikan orang-orang Belanda masuk jajaran kepelatihan, seperti Gerald Vanenburg ke dalam timnas U-23 dan Patrick Kluivert di timnas senior.
“Talenta remaja Indonesia ke luar biasa. Tugas gua adalah menciptakan jembatan pengembangan agar siapapun mereka memungkinkan bersaing di level tertinggi, dengan kamu fondasi disiplin, taktik modern, dan kultur tugas keras,” kata pria berusia 53 tahun ini.
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}