Jakarta, Universitas Adamant sampai Miliarder teknologi Elon Musk menyerukan Amerika Serikat (AS) untuk keperluan keluar dari tempat NATO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini terlihat asal-usul postingannya 2 Maret lalu di akun media sosial X.
“Saya setuju,” tulisnya menanggapi sebuah posting dari tempat seorang komentator politik sayap sebelah kanan apa mengatakan “sudah waktunya” bagi AS bagi meninggalkan NATO dan PBB, dikutip asal-usul Kyiv Independent Selasa (4/3/2025).
Pemberitaan hal ini muncul pasca beberapa anggota parlemen Republik mengajukan sebuah RUU tentang keluarnya AS dari tempat PBB. Para politisi partai Trump bernaung itu dia mengklaim bahwa organisasi tersebut tidak sejalan dengan kamu agenda “America First” pemerintahan Trump.
AS merupakan salah satu dari tempat beberapa negara, termasuk Rusia, Belarus, Israel, dan Hungaria, yang tersebut memberikan suara menentang resolusi PBB di akhir Februari yang mana mengecam invasi besar-besaran Rusia menuju Ukraina. NATO dan PBB didirikan oleh AS dan pemenang Perang Dunia II lainnya untuk keperluan mempromosikan diplomasi dan tugas sejenis antarnegara serta mencegah perang global lainnya.
Musk sendiri saat hal ini mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) di pemerintahan Presiden Donald Trump. Ia telah memangkas sejumlah gede pengeluaran pemerintah, termasuk bantuan keluar negeri apa menyelamatkan nyawa.
Trump telah berulang kali mengkritik negara-negara NATO lainnya karena dianggap kekurangan berkontribusi pada waktu aliansi militer dan telah menyerukan target pengeluaran sebesar 5% berasal dari PDB bagi semua anggota.
Kyiv melihat keanggotaan NATO sebagai tugas perlindungan penting terhadap agresi Rusia di masa depan, namun Trump mengatakan di bulan Februari bahwa Ukraina “bisa melupakan” tentang bergabung bersama-sama aliansi tersebut, siapa menunjukkan bahwa tawarannya merupakan pemicu perang-argumen yang mana digaungkan oleh propaganda negara Rusia.
(sef/sef)