Lompat ke konten

Dulu Jadi Rebutan, Pekerjaan Bergaji Tinggi Ini Sekarang Punah

Jakarta, Universitas Adamant – Profesi prompt engineer yang tersebut sempat populer di awal era kecerdasan buatan (AI), kini ternyata nyaris punah seiring perkembangan pesat teknologi AI dan pemahaman perusahaan yang kian matang masuk menggunakannya.

Dua tahun lalu, prompt engineering digadang-gadang sebagai peran karier masa pada bagian depan di dunia teknologi, bersama gaji fantastis mencapai US$200.000 (Rp3,3 miliar) per tahun. Tugasnya adalah merancang kalimat perintah paling baik buat menghasilkan respons optimal berasal dari model AI seperti ChatGPT.



Namun, seiring evolusi AI yang seperti kini makin terlatih membaca maksud dan mampu mengajukan pertanyaan klarifikasi, kebutuhan akan spesialis prompt engineer menurun drastis.

Banyak perusahaan juga memilih demi melatih karyawan di berbagai divisi agar memahami cara efektif berinteraksi dengan saya AI, alih-alih mengandalkan satu orang ahli.




“Semua orang dulu bilang prompt engineer akan jadi pekerjaan terpanas Tapi kenyataannya sekarang tidak seperti itu,” ujar Jared Spataro Chief Marketing Officer buat AI di Microsoft, kepada Wall Street Journal, dikutip Senin (28/4/2025).

Dalam survei Microsoft terbaru terhadap 31.000 pekerja di 31 negara, prompt engineering bahkan hampir berada di posisi terbawah ke dalam mendaftar lowongan terbaru yang tersebut akan ditambahkan perusahaan ke dalam setahun hingga depan.

Sebaliknya, posisi seperti pelatih AI (AI trainer), spesialis data AI (AI data specialist), dan spesialis keamanan AI (AI security specialist) lebih baik dibutuhkan.

Spataro menjelaskan, model bahasa raksasa seperti apa digunakan Microsoft kini lebih baik iteratif, bersifat percakapan, dan sadar konteks.

Produk AI para mereka berdaya mengajukan pertanyaan lanjutan jika tidak memahami maksud pengguna, sehingga pengguna tidak perlu lagi menyusun perintah secara sempurna.

Di platform lowongan melakukan Indeed misalnya, pencarian untuk keperluan posisi prompt engineer sempat melonjak dari tempat dua pencarian per sejuta di Januari 2023 menjadi 144 pencarian per sejuta di April 2023, mengikuti popularitas ChatGPT.

Namun kini, pencarian itu dia stagnan di angka 20 hingga 30 pencarian per sejuta, menurut Hannah Calhoon, VP AI di Indeed.

“Banyak siapa tertarik dengan dia konsep prompt engineering, tapi antusiasme hal tersebut tidak berbanding lurus dengan saya kebutuhan,” kata Calhoon.



(fab/fab)