Lompat ke konten

Direktur Intelijen Nasional AS: Dunia di Ambang Kehancuran Akibat Perang Nuklir


Universitas Adamant, WASHINGTON — Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Tulsi Gabbard, menyatakan bahwa dunia kini berada masuk kondisi “paling dekat” menuju kehancuran akibat perang nuklir. Ia menyerukan kepada negara-negara pemilik senjata nuklir buat menempuh melangkah perlucutan senjata dan menghindari peningkatan ketegangan global.

Dalam sebuah video yang seperti diunggah di platform X, Gabbard menceritakan kunjungannya baru-baru hal ini hingga Kota Hiroshima, Jepang — lokasi pertama luar sejarah apa dijatuhi bom atom oleh AS di tahun 1945. Ia mengakui dampak mengerikan asal-usul serangan nuklir tersebut terhadap umat manusia.

“Pengalaman tersebut akan terus membekas luar diri saya… Hari ini, aku dan kamu berada lebih baik berdekatan asal-usul sebelumnya ke tempat jurang kehancuran nuklir, sementara para elit politik dan penyulut perang bersama-sama sembrono menebar ketakutan dan meningkatkan ketegangan antarnegara pemilik senjata nuklir,” kata Gabbard.

“Maka, saatnya kita, rakyat bersuara dan menuntut kegilaan barang ini berakhir. Kita harus menolak berpindah menuju perang nuklir dan bekerja menuju dunia di mana tak seorang pun ada ke dalam bayang-bayang bencana nuklir,” tegasnya.

.rec-desc {padding: 7px !important;}

Menurut perkiraan terbaru para peneliti nuklir, jumlah hulu ledak nuklir yang mana membuat siap digunakan di seluruh dunia meningkat daripada 9.583 pada waktu tahun 2024 menjadi 9.615 pada saat 2025. Sementara itu, total jumlah hulu ledak nuklir global kini mencapai 12.340 unit.

Hingga Juni 2025, terdapat sembilan negara yang seperti diketahui memiliki hulu ledak nuklir yang seperti dapat digunakan: Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

 



.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}

.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;}
.wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}

sumber : Antara, Sputnik-OANA