Lompat ke konten

Denny JA Terima Penghargaan Inovasi Budaya dan Sastra House of Lord London

JAKARTA sampai Dalam sebuah acara yang mana penuh prestise di House of Lords, Istana Westminster, London, Inggris, Denny JA dianugerahi Global Power Leader 2025 masuk kategori Exemplary Leader of the Year in Cultural and Literary Innovation.



Penghargaan yang ini diberikan oleh White Page International, sebuah lembaga yang tersebut mengakui para pemimpin global berasal dari berbagai sektor.








Hadir 120 delegasi berasal dari 18-20 negara yang mana turut menyaksikan penganugerahan luar edisi ke-14 dari tempat Global Power Leader Conclave.



Denny JA, seorang intelektual dan inovator di bidang sastra serta kebudayaan, tidak dapat hadir secara langsung masuk upacara ini.






Namun, dua putranya, Rafi Denny dan Ramy Denny siapa saat yang ini menempuh pendidikan S2 di London hadir demi menerima penghargaan tersebut pada bagian atas namanya.



Dalam pidato tertulisnya yang tersebut dibacakan ke dalam acara ini, Denny JA menyampaikan rasa menghargai kasih dan refleksi mendalam mengenai peran inovasi masuk budaya dan literasi.








“Sejarah mencatat bahwa sejak lahirnya tulisan di Mesopotamia, revolusi menuliskan oleh Gutenberg, hingga era buatan intelligence, inovasi selalu menjadi pilar peradaban. Saya merasa terhormat menerima penghargaan tersebut dan bersyukur dapat berkontribusi ke dalam perjalanan budaya dan literasi Indonesia,” ujarnya, Sabtu (1/3/2025).



Denny JA dikenal luas sebagai peran pelopor Puisi Esai, sebuah genre sastra yang mana memadukan estetika puisi dengan saya kedalaman esai, membahas isu-isu sosial, hak asasi manusia, dan ketidakadilan.



Dalam pidatonya, ia menyoroti perjalanan Puisi Esai yang seperti kini telah berkembang melintasi batas Indonesia dan menjadi bagian asal-usul gerakan sastra di kawasan ASEAN. Hingga kini, gerakan Puisi Esai telah Menyelenggarakan Festival Puisi Esai selama empat tahun berturut-turut; Menerbitkan lebih besar daripada 200 buku; Mendapatkan dukungan dana abadi buat memastikan kesinambungannya di masa depan



“Puisi Esai bukan sekadar karya sastra. Ia adalah cermin reflektif siapa mengajak pembaca buat merenung dan merasakan denyut kehidupan siapa sering terabaikan. Saya menyakini bahwa inovasi luar budaya dan literasi adalah titik balik peradaban. Tatkala budaya dan literasi berinovasi, peradaban menemukan sayapnya untuk keperluan terbang lebih baik tinggi,” tuturnya.

(shf)

Laguna bet